Puasa Arafah Kapan? NU Berbeda Muhammadiyah, KH Cholil Nafis Ungkap Soal Ini
Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH. Muhammad Cholil Nafis-(Foto: @cholilnafis/Instagram)-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Pada 10 hari pertama bulan terakhir Hijriah atau Dzulhijjah, umat Islam dianjurkan menunaikan ibadah puasa.
Bulan Dzulhijjah ini bukan saja termasuk dalam asyhurul hurum, tetapi juga ada hadits Nabi Muhammad SAW yang menyatakan keutamaan puasa di bulan tersebut.
Disebutkan keutamaan puasa pada awal bulan Dzulhijjah, dilipat gandakan pahala, penghapusan dosa dan hari pembebasan dari siksa neraka.
BACA JUGA:Puasa Arafah Hapuskan Dosa Setahun yang Lalu dan Satu Tahun ke Depan? UAH: 'Cara Berpikir Keliru'
Adapun waktu pelaksanaan puasa sunnah Dzulhijjah itu, pada tanggal 1 - 9 Dzulhijjah. Khusus tanggal 8 dinamakan puasa Tarwiyah dan tanggal 9 Dzulhijjah dinamakan puasa Arafah.
Sedangkan keutamaan puasa Arafah 9 Dzulhijjah yang disabdakan Nabi Muhammad SAW yaitu :
“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu” (HR Muslim).
Namun terkait kapan dalam pelaksanaan waktu puasa Arafah, umat Islam berbeda pandangan.
Khususnya di Indonesia, terdapat berbedaan penetapan antara organisasi keagamaan Muhammadiyah dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan Pemerintah.
Pemerintah telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 1444 H/2023 M (10 Dzulhijjah 1444 H) jatuh pada Kamis 29 Juni 2023. Berarti 9 Dzulhijjah 1444 H yakni Rabu 28 Juni 2023.
BACA JUGA:Cara Ampuh Rian Mahendra Dongkrak PO MTI Serasa Saat di Perusahaan Haji Haryanto
Sedangkan PP Muhammadiyah, Hari Raya Idul Adha 2023 jatuh pada tanggal Rabu 28 Juni 2023, maka jadwal puasa Arafah Muhammadiyah adalah Selasa 27 Juni 2023.
Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Cholil Nafis mengungkapkan, puasa Arafah yang dianjurkan dilaksanakan setiap tanggal 9 Dzulhijah tidak ada kaitannya dengan wukuf di Arafah.
"Puasa Arafah itu tidak terkait dengan orang wukuf di Arafah, tapi berkenaan dengan tanggal 9 Dzulhijjah," katanya saat Ikhbar Idul Adha 1444 H di PBNU Jalan Kramat Raya 164, Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: