JAKARTA, DISWAY.ID – Pihak Ukraina manfaatkan pemberontakan Wagner pada Rusia dalam merebut kembali daerah yang dikuasai Rusia.
Hal tersebut diungkapkan oleh pakar militer Ukraina yang mengatakan bahwa kondisi ini harus dimanfaatkan dan saatnya melakukan serangan balasan.
Ukriana harus membuat kepurusan strategis atas pertikaian antara Wagner dan Rusia.
Salah satu rencana Ukraian adalah dengan mengirimkan pasukan ke sepanjang garis depan yang berada di sebelah timur dan selatan Ukraina.
BACA JUGA:Tawuran Jadi Isu Utama Rembug Warga dengan Kapolda Metro dan Jajaran
“Mereka yang membuat keputusan yang tidak ortodoks dan menerapkannya akan berhasil,” kata Letnan Jenderal Ihor Romanenko selaku mantan wakil kepala staf umum angkatan bersenjata Ukraina.
Letnan Jenderal Ihor Romanenko juga menegaskan bahwa ini adalah waktunya untuk menyerang pasukan Rusia dari belakang.
Rencana seperti itu tampak seperti dongeng sehari yang lalu, tetapi kepanikan dan kekacauan di Rusia saat pasukan kontraktor militer swasta Wagner yang berbaris di Moskow memberi Ukraian sebuah kesempatan sempurna untuk melakukan pukulan yang paling tidak diharapkan.
BACA JUGA:Alasan Kembalinya Digelar Street Race Diungkap Dirlantas Polda Metro Jaya: Banyak Peserta Tak Sabar
BACA JUGA:Al Zaytun Akan Ditangani Mabes Polri, Komjen Agus Andrianto: Kami Telah Dapat Arahan Menko Polhukam
“Pendukung Barat Ukraina, bagaimanapun pasti akan turun tangan untuk menghalangi Kyiv dari keputusan semacam itu untuk menghindari penggunaan senjata nuklir Moskow,” papar Romanenko.
“Tentu saja, sekutu kita akan ikut campur, akan mencoba mempengaruhinya, dengan cara ‘jangan biarkan sesuatu yang buruk terjadi’, untuk menghindari eskalasi, penggunaan senjata pemusnah massal,” katanya.
Sedangkan The Russian Volunteer Corps (RVC) yang merupakan kelompok buronan ultra-nasionalis Rusia yang berjuang untuk Ukraina, telah melakukan tiga serangan ke wilayah Rusia barat.
BACA JUGA:Mahfud MD Ungkap Bareskrim Mabes Polri, Kemenag dan Kemenkumham Akan Ikut Tangani Al Zaytun