Penelitian: 'Kabut Otak' Akibat Covid Sama Buruknya dengan Penuaan 10 Tahun!

Minggu 23-07-2023,08:00 WIB
Reporter : Risto Risanto
Editor : Risto Risanto

JAKARTA, DISWAY.ID - Dalam sebuah penelitian baru-baru ini, ditemukan bahwa sejenis 'kabut otak' yang disebabkan oleh COVID dapat disamakan dengan penuaan 10 tahun.

Dampak ini termasuk defisit kognitif utama yang bertahan setelah 6-10 bulan sejak timbulnya penyakit.

Melansir dari laman Sportskeeda, King's College London melakukan penelitian medis investigasi yang dipublikasikan di The Lancet pada Jumat, 21 Juni 2023 lalu terkait dampak COVID-19 pada memori manusia.

BACA JUGA:Cuma Lihat Foto Makanan Online Mampu Bantu Kurangi Keinginan Makan Berlebih? Begini Hasil Penelitiannya

Di dalamnya terungkap bahwa gangguan kognitif paling tinggi terjadi pada orang yang mengidap COVID-19, disertai gejala yang berlangsung lebih dari 3 bulan.

Kehidupan terus dipengaruhi oleh dampak jangka panjang dari penyakit ini di seluruh dunia, dengan orang-orang merasakan gejalanya bahkan setelah lebih dari 2 tahun setelah infeksi pertama.

Meskipun penelitian ini masih dalam tahap yang belum sempurna, seseorang tidak dapat mengabaikan beberapa efek jangka panjang yang ditimbulkan oleh virus corona terhadap kesehatan manusia.

Gejala kabut otak Covid

BACA JUGA:Penelitian Terbaru: Pria dengan Betis Kecil Berisiko Lebih Tinggi Terkena Stroke

Sebuah meta-analisis dan tinjauan metodis dari sebuah penelitian menemukan bahwa hampir 47.910 pasien berusia antara 17 dan 87 tahun mengalami efek jangka panjang dari COVID-19.

Ditemukan bahwa hampir 80 persen dari orang yang terinfeksi menderita "severe acute respiratory syndrome coronavirus 2" (SARS-CoV-2).

Dampak itu dapat menyebabkan pasien mengembangkan satu atau beberapa gejala "katak otak" jangka panjang.

Menurut para ahli, gejala yang paling umum adalah:

BACA JUGA:BRIN Klaim Dapat Hasil Penelitian Nikuba Temuan Aryanto Misel, Ternyata Begini Hasilnya

- Kelelahan Gangguan perhatian Sakit kepala Dispnea Rambut rontok

Kategori :