TANGSEL, DISWAY.ID - Pemerintah Kota Tangerang Selatan dinilai kurang memberi perhatian kepada masyarakatnya yang menderita.
Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadian Syah mengatakan hal tersebut dinilai lantaran adanya anak yang terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) usai diduga menghirup asap di belakang RSUD Tangsel.
"Kurang sense of crisis sehingga melihat persoalan-persoalan yang diderita oleh publiknya kurang mendapat perhatian," katanya saat dikonfirmasi disway.id, Kamis 3 Agustus 2023.
BACA JUGA:Diduga Hirup Asap Bakaran di Belakang RSUD Tangsel, Bocah 8 Tahun Terjangkit ISPA
BACA JUGA:Respon Bareskrim Soal Pihak Panji Gumilang Akan Ajukan Penangguhan Penahanan
Menurutnya, Pemkot Tangsel seharusnya mengambil langkah-langkah untuk mencegah hal-hal yang berpotensi membuat warganya menderita.
"Harusnya melakukan langkah-langkah pencegahan agar tidak terjadi pada anak-anak khususnya," tuturnya.
Menurutnya, Pemkot Tangsel seharusnya memiliki kebijakan atau aturan terkait larangan bakar sampah sembarangan.
"Pokoknya Pemkot Tangsel punya kewajiban itu (Memiliki Aturan, red) dalam hal ini saya melihat Pemkot sendiri seperti acuh tak acuh," tuturnya.
BACA JUGA:TKM Bos Si Cepat Dilaporkan atas Kasus Dugaan Penggelapan Uang Rp 1,7 Miliar, Ini Kronologisnya!
BACA JUGA:4 Stadion Ini Bakal Jadi Venue Piala Dunia U-17 2023, JIS Termasuk Usai Disidak FIFA?
Diketahui, Bocah delapan tahun asal Tangerang Selatan bernama Raya diduga terkena penyakit ISPA.
Ibunda Raya, Bunga mengatakan sang anak awalnya mengalami batuk, pilek dan sesak napas pada pekan lalu.
"Hari Jumat minggu lalu Raya pulang sekolah masih sehat dan aktif walau memang sudah ada batuk, setelah dia bangun dari tidur siang sekitar jam 3 an , dia sedikit pilek jadi agak sulit bernapas, awalnya kami kira batuk pilek biasa jadi saya kasih obat batuk dan oles-oles balsem saja," katanya kepada awak media.
Pada Sabtu (29/7) akhirnya Raya dibawa Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Eka Hospital.