JAKARTA, DISWAY.ID – PT PLN (Persero) berhasil masuk jajaran 2 besar dalam daftar 100 perusahaan terbesar di Indonesia yang dirilis Fortune Indonesia atau Fortune Indonesia 100.
Keberhasilan ini pun semakin memantapkan PLN sebagai jantung perekonomian Indonesia dalam mewujudkan akses listrik yang adil dan merata serta menjadi motor penggerak transisi energi.
Penilaian perusahaan yang masuk ke Fortune Indonesia 100 pada 2022 ini merujuk pada pendapatan perusahaan yakni minimal harus membukukan minimal Rp 10.51 triliun.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, inovasi dan transformasi digital yang dilakukan PLN mampu membawa perusahaan mengantongi kinerja keuangan yang terbaik sepanjang sejarah.
BACA JUGA:Intip Daihatsu Vizion F Gunakan Platform Grand Max Tebar Pesona di GIIAS 2023
BACA JUGA:3 Line Up Great Wall Motor Ramaikan Pasar Otomotif Tanah Air Diperkenalkan di GIIAS 2023
Pada laporan keuangan 2022, PLN mencatatkan laba bersih sebesar Rp 14.4 triliun atau lebih tinggi 124 persen dibandingkan target yang ditetapkan Pemerintah sebesar Rp 6.4 triliun.
Peningkatan laba bersih PLN ini ditopang semakin tumbuhnya penjualan listrik yang mencapai 6.3 persen atau total 273.8 Terawatt hour (TWh) sehingga berdampak pada kenaikan pendapatan penjualan listrik hingga 7.7 persen dari Rp 288.8 triliun di 2021 menjadi Rp 311.1 triliun di 2022.
“Kunci dari keberhasilan PLN ada pada transformasi yang dilandasi digitalisasi serta inovasi yang dilakukan. Hal ini membuktikan PLN adalah jantungnya perekonomian Indonesia dan kami selalu siap menyediakan listrik andal bagi seluruh pelanggan," ujar Darmawan.
Darmawan melanjutkan, selama 3 tahun terakhir, PLN juga melakukan inovasi serta efisiensi dengan menjadikan digitalisasi sebagai pondasinya.
BACA JUGA:DFSK Resmi Umumkan Harga Seres E1 di GIIAS 2023
BACA JUGA:Keberadaan Irjen Napoleon Bonaparte Terancam di Polri, Sidang Etik Disinggung Kompolnas
Menurutnya, PLN melakukan transformasi digital yang mencakup berbagai aspek, mulai dari pembangkitan, transmisi, distribusi, sistem perencanaan, sistem keuangan, sistem pembayaran, sistem pengadaan, hingga ke sistem pelayanan pelanggan.
“PLN menata proses bisnis lewat digitalisasi dari yang semula berserak, terfragmentasi, menjadi terkonsolidasi dan terintegrasi. Dari yang serba manual menjadi terdigitalisasi," ucap Darmawan.
Sedangkan sebagai motor penggerak transisi energi, PLN memastikan setiap proyek yang dijalankan mengedepankan aspek berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi setiap masyarakat.