JAKARTA, DISWAY.ID – Agus Harimurti Yudhoyono selaku Ketua Umun Demokrat dalam pidatonya beberapa waktu lalu mengatkan bahwa kemarahan dan kekecewaaan dari kader Demokrat karena komitmen yang telah dilanggar.
AHY mengakan bahwa kemarahan dan kekecewaan tersbeut bukan karena Ketua Umumnya tidak menjadi Bacawapres, namun karena adanya perjuangan dari Demokrat yang telah dilukai, serta adanya pelanggaran komitmen dan kesepakatan.
Menanggapi hal tersebut, Anies Baswedan pertanyakan pelanggaran komitmen yang disampaikan AHY.
BACA JUGA:Rocky Gerung Penuhi Panggilan Penyidik Bareskrim Polri
BACA JUGA:Akun YouTube DPR RI Kena Hack Judi Online, Tim IT Coba Kembali Ambil Alih
“Justru saya bertanya, komitmen apa, kesepakatan apa, ini tidak akan pernah berhenti dan selesai,” jelas Anies.
Anies menjelaskan bahwa dalam kesepakatan yang dilakukan oleh koalisi ada salah satu butir, tepatnya nomor 3 yang menyatakan bahwa kepada calon Presiden memilih calon wakil Presiden.
Menurut Anies dalam pertemuan di bulan Juli dirinya telah menyampaikan kepada semua pihak bahwa saat itu opsi sebagai Cawapres adalah AYH.
“Namun mesti diingat bahwa disitu tidak ada kesepakatan kapan waktu deklarasi dan saya juga mendapat tugas agar deklarasi sesegera mungkin,” papar Anies.
BACA JUGA:Putri Presiden Jokowi Tak Lolos CPNS, Azwar Anas: Tidak Ada Jaminan Bagi Anak Pejabat
Masih dengan Anies, saat pertemuan 25 Agustus, Pak SBY menyampaikan agar deklarasi dilaksanakan sebelum tanggal 3 September.
Sedangkan pihak NasDem berpendapat bahwa tidak perlu diumumkan sesegera itu, namun bisa menunggu hingga menjelang pendaftaran karena masih menunggu siapa tahu ada nama lainnya.
Menurut Anies, PKS juga mempunyai pandangan yang sama dengan Demokrat, karena lebih awal lebih baik agar masa kampanye bisa lebih panjang, namun tidak bersikeras harus segera seperti Demokrat.
“Jangan keluar tanggal ini karena ini masalah wibawa, kalau terlaksana atau tidaknya deklarasi,” papar Anies.