Pada tahun berikutnya, Li diangkat menjadi kepala unit pengadaan militer.
Li juga terlihat sangat setia kepada Presiden Xi Jinping da kemudian diangkat menjadi Menteri Pertahanan pada Maret.
Posis Li a merupakan salah satu dari lima Anggota Dewan Negara yang merupakan posisi dengan kesenioritasan yang lebih tinggi daripada menteri biasa.
BACA JUGA:Mudahnya Cara Bayar Pajak STNK Online Melalui Aplikasi Signal
Washington pernah mejatuhkan sanksi terhadap Li pada tahun 2018 karena membeli senjata dari eksportir senjata terbesar Rusia, Rosoboronexport.
Kemunculan Li Shangfu Terakhir
Li menghadiri konferensi keamanan di dekat Moskow, ibu kota Rusia, pada 15 Agustus lalu.
Dua hari kemudian, pemerintah negara tetangga Belarusia merilis foto yang menunjukkan Li sedang bertemu dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko di Minsk.
Pada tanggal 29 Agustus, Li menyampaikan pidato utama di Forum Perdamaian dan Keamanan Afrika di Beijing.
Menteri Luar Negeri Qin juga menghilang dari pandangan publik pada bulan Juli, sebelum diumumkan bahwa dia telah digantikan dan tidak ada penjelasan atas kepergiannya setelah hanya tujuh bulan bekerja.
Spekulasi mengenai nasib Li meningkat setelah pertemuan tahunan Tiongkok mengenai kerja sama pertahanan dengan Vietnam yang dijadwalkan pada 7-8 September ditunda.
BACA JUGA:MK Tolak Uji Materi Presidential Threshold yang Diajukan Partai Buruh
Meskipun demikian juga sempat tersebar kabar jika Li memiliki permasalahan dengan kondisi kesehatannya.
Rahm Emanuel, duta besar AS untuk Jepang, bertanya-tanya apa yang terjadi pada Li dalam sebuah postingan di X.
Pada pada tanggal 8 September, Rahm menuliskan bahwa kabinet Presiden Xi Jinping saat ini mirip novel Agatha Christie, ‘And Then There Were None’.