Namun ketika mencapai kelas satu tepatnya pertengahan tahun 1966, ia terpaksa harus memutuskan sekolah karena pemerintah Indonesia menutup sekolah-sekolah Tionghoa pada saat itu.
Pada usia 17 tahun, ia menjalankan usaha milik orang tua, kios sederhana dengan nama Toko Sumber Bahagia.
BACA JUGA: Siapa Manor Solomon? Berikut Profil Calon Rekrutan Anyar Tottenham Asal Israel
BACA JUGA: 3 Cara Download Foto Profil IG Berkualitas HD Gratis 2023, Tanpa Aplikasi Mudah Banget
Kios tersebut menjual bahan pokok, selanjutnya ia juga menjual rokok, dan akhirnya fokus hanya pada penjualan rokok.
Kesuksesannya ini menarik perhatian Putera Sampoerna, yang mempunyai salah satu perusahaan rokok tembakau dan cengkih terbesar di Indonesia saat itu.
Mereka bertemu pada awal tahun 1980 dan bersepakat pada tahun 1985 untuk membuat 15 kios di beberapa lokasi di Jakarta.
Pada tanggal 27 Agustus 1989, lahirlah produk kerja sama mereka, yaitu Alfa Toko Gudang Rabat yang mempunyai konsep supermarket.
Nama "Alfa" digunakan karena bersifat netral, tidak mengandung salah satu nama kedua orang pendirinya.
Alfa Toko Gudang Rabat inilah yang menjadi cikal bakal kesuksesan Djoko Susanto dengan merek dagang Alfa.
Saat ini ia memiliki harta kekayaan sebesar USD4,4 miliar atau setara Rp68 triliun.
9. Tahir dan Keluarga
Tahir adalah pengusaha, investor dan filantropis asal Indonesia.