JAKARTA, DISWAY.ID-- Prodi Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, bekerjasama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) menggelar Kelas Cek Fakta untuk mahasiswa yang kebanyakan calon pemilih pemula pada Pilpres dan Pilkada pada tahun depan.
Workshop yang di adakan di kampus UIN Ciputat, pada Kamis, 5 Oktober 2023, dan diikuti lebih dari 100 peserta dari berbagai elemen mahasiswa kampus ini, merupakan langkah nyata dalam mengawal proses demokrasi yang aman dan nyaman menjelang Pilpres 2024.
BACA JUGA:KPU Sebut Pemilih Muda Akan Mendominasi Pemilu 2024
“Peradaban perlu dibangun melalui kebenaran bukan pembenaran. Dan kebenaran perlu di cari dengan melakukan verifikasi,” ujar Gun Gun Heryanto, Dekan FDIKOM, saat membuka kegiatan ini, Kamis 5 Oktober 2023 di aula UIN, Ciputat.
“Oleh karena itu ketrampilan cek fakta menjadi modal penting bagi para calon jurnalis yang akan mengawal kebenaran bagi publik. Mengingat setiap tahun politik kerap banyak konflik terjadi di masyarakat akibat maraknya berita hoaks,” jelasnya.
Ia menambahkan, anak muda yang melek teknologi tentu diharapkan bisa membantu kerja para penggiat anti fitnah dan berita hoaks untuk melawan luapan informasi yang sesat.
BACA JUGA:Peluang PSI di Pemilu 2024 Diungkap Jokowi: Pemilih Muda Capai 60 Persen
Sementara itu, menurut Yuli setiyowati, koordinator wilayah Mafindo, banjir informasi hoaks setiap waktu tidak bisa dilawan oleh sekelompok orang saja, karena kecepatan informasi hoaks diproduksi tidak sebanding dengan bantahan atas informasi tersebut.
“Butuh kolaborasi semua pihak untuk saling membahu membendung berita hoaks tersebar luas,” ungkap Yuli.
Hoaks atau berita bohong di Indonesia, jumlahnya terus bertambah. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Tim AIS Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, hingga Mei 2023, sebanyak 11.642 konten hoaks telah diidentifkasi.
Total konten itu terhitung sejak periode Agustus 2018 sampai dengan Mei 2023. Oleh karena itu, literasi mengenai hoaks ini perlu ditingkatkan diberbagai tataran masyarakat.
Bintan Humeira, Kaprodi Jurnalistik FDIKom, mengungkapkan harapan yang besar melalui kegiatan kolaborasi dengan Mafindo.
“Kami berharap, kegiatan ini dapat melahirkan para penggiat literasi anti hoaks dari mahasiswa sebagai intelektual sekaligus aktivis muda yang sebagian besar adalah pemilih pemula. Langkah kolaborasi untuk melawan hoaks menjadi urgensi di era digital saat ini,” tutur Bintan yang menginisiasi kegiatan ini di acara yang sama.
BACA JUGA:Kampanye Pemilu 2024 di Pondok Pesantren, Bawaslu Khawatir Terjadi Polarisasi Politik