Dengan perusahaan tersebut, PT JSI, Low Tuck Kwong menjiplak perusahaan bapaknya di Singapura, sama-sama di bidang kontruksi.
Namun Low Tuck Kwong berhasil mengembangkan PT JSI jauh lebih baik.
PT JSI dikenal sebagai pelopor kontruksi pondasi tumpuk atau pile foundation yang cukup kompleks.
BACA JUGA:Shopee Buat Aturan Sistem COD Terbaru: Buka Dulu, Jika Barang Tak Sesuai Kembalikan ke Kurir
Kemudian pada 1988, Low Tuck Kwong membawa PT JSI melebarkan sayap binis perusahaan tersebut di sektor pertambangan batubara.
Perusahaan itu juga dikenal luas sebagai kontraktor tambang terkemuka.
Masa hidup Low Tuck Kwong sudah banyak ia habiskan di Indonesia.
Akhirnya pada 1992 Low Tuck Kwong berpindah kewarganegaraan menjadi warga negara Indonesia (WNI).
Kini Low Tuck Kwong punya identitas yang jelas, sehingga memudahkan produk-produk bisnisnya berkembang.
Lima tahun berselang pada 1997, ia membeli pertambangan batu baru pertama melalui PT Gunungbayan Pratamacoal.
Perusahaan tersebut sampai saat ini banyak orang mengenalnya Bayan Resources.
Bayan Resources secara strukturul menjadi salah satu perusahaan tambang baru bara terbesar di dunia.
Namun tak berhenti di situ saja, dengan kekuatan besarnya Low Tuck Kwong sampai membuat terminal batubara sendiri di Balikpapan.
Terminal batu bara tersebut berada di bawah operasional PT Dermaga Parkasapratama yang didirikan oleh Low Tuck Kwong pada 1998.
Tak heran, awalnya Low Tuck Kwong berhasil masuk dalam 30 besar orang terkaya di Indonesia versi Forbes.