Antusias Tinggi, 35.974 Orang Lamar ASN di BKKBN

Senin 09-10-2023,16:19 WIB
Reporter : M. Ichsan
Editor : M. Ichsan

JAKARTA, DISWAY.ID-- Sebanyak 35.974 orang melamar menjadi calon Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). 

Para calon itu memperebutkan 2.044 formasi yang terdiri dari 409 formasi Penyuluh Keluarga Berencana, 204 formasi Petugas Lapangan Keluarga Berencana Terampil dan 1.431 formasi Petugas Lapangan Keluarga Berencana Pemula.

BACA JUGA:Kepala BKKBN Dokter Hasto dan Pj Gubernur Aceh Akan Konvergensikan Semua Kekuatan Untuk Turunkan Stunting

“Hingga hari Minggu tanggal 8 Oktober 2023 terdapat 35.974 pelamar yang sudah mendaftar pada akun SSCASN, dan 8.024 sudah submit data,” ujar Sekretaris Utama BKKBN Drs. Tavip Agus Rayanto, Senin 9 Oktober 2023.

Menurut Tavip, BKKBN mendapatkan formasi dari Kemenpan RB sebanyak 2.044 formasi berdasarkan Keputusan Menteri PAN dan RB Nomor 544 Tahun 2023 tentang Penetapan Kebutuhan Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Pusat.

BACA JUGA:Kolaborasi BKKBN dan TNI AL, Gelar Praktik Baik Ketahanan Pangan Potensi Maritim Untuk Percepatan Penurunan Stunting

Untuk melakukan verifikasi administasi calon PPPK di lingkungan BKKBN, dikerahkan sekira 270-an panitia verifikasi dari BKKBN Pusat dan Perwakilan BKKBN Provins. 

“Tujuan dari kegiatan ini adalah agar standar kualifikasi maupun penilaian antar provinsi sama, ini kita lakukan berdasarkan evaluasi rekrutmen PPPK Tahun 2021," jelas Tavip.

Tavip menilai penting untuk memperbaiki kualitas prosedur seleksi PPPK tahun ini.  

“Kalau dicermati hasil seleksi tahun lalu, tingkat kelulusan PPPK 2022 mencapai 98,38 persen," ungkapnya. 

BACA JUGA:BKKBN Selesaikan 63 Persen Target Pemutakhiran Data Keluarga Indonesia Selama 18 Hari

"Kita punya PR, teman-teman yang sudah tanda tangan sekarang menuntut dikembalikan ke tempat asal," tambahnya.

"Untuk sementara saya imbau harus ikuti sesuai SK penempatan, saya minta untuk segera selesaikan Analisis Beban Kerja (ABK), untuk diajukan ke Kemenpan RB, namun syaratnya harus memperhatikan ABK yang ada,” tuturnya.

Guna meminimalisasi personal itu terulang kembali, Tavip mengatakan dilakukan penambahan regional. 

“Pada 2021 hanya 6 regional, Alhamdulillah hampir terisi penuh. Tahun ini, atas persetujuan Kepala BKKBN dari 6 regional ditambah jadi 14 regional," paparnya.

Kategori :