Kepala BKKBN Dokter Hasto dan Pj Gubernur Aceh Akan Konvergensikan Semua Kekuatan Untuk Turunkan Stunting

Kepala BKKBN Dokter Hasto dan Pj Gubernur Aceh Akan Konvergensikan Semua Kekuatan Untuk Turunkan Stunting

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dokter Hasto bersama Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki.-ist-

BANDA ACEH, DISWAY.ID-- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dokter Hasto mengatakan bahwa BKKBN bersama Pemerintah Provinsi Aceh akan lebih mendorong segala upaya agar prevalensi stunting di Aceh menurun. 

"Saya dan Pj Gubernur Aceh akan berusaha keras mengkonvergensikan semua kekuatan di Aceh untuk penurunan stunting," tegas dokter Hasto saat menyampaikan sambutannya pada acara pengukuhan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh yang baru, Safrina Salim, di Meuligoe Gubernur Aceh, Senin 11 September 2023. 

Pada kesempatan itu, dokter Hasto menguraikan strategi percepatan penurunan stunting di daerah Aceh di depan Pj. Gubernur dan jajarannya.

BACA JUGA:Kolaborasi BKKBN dan TNI AL, Gelar Praktik Baik Ketahanan Pangan Potensi Maritim Untuk Percepatan Penurunan Stunting

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan Tahun 2022, diketahui Aceh merupakan provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi kelima di Indonesia, mencapai 31,2 persen. 

Dalam periode 1 tahun itu, Provinsi Aceh hanya mampu memangkas angka stunting sebesar 2 poin. Pada SSGI 2021, prevalensi stunting di Provinsi Aceh mencapai 33,2 persen.

Prevalensi stunting di Aceh tergolong belum sesuai harapan. Ini karena masih melebihi ambang batas yang ditetapkan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 20 persen.

Berdasarkan wilayahnya, terdapat 12 kabupaten/kota di Aceh yang memiliki prevalensi balita stunting di atas rata-rata provinsi. Sebanyak  11 kabupaten/kota lainnya di bawah angka rata-rata.

Kota Subulussalam merupakan wilayah dengan prevalensi stunting tertinggi di Aceh pada 2022, mencapai 47,9 persen. Melonjak 6,1 poin dari 2021 sebesar 41,8 persen.

Kabupaten Aceh Utara menduduki peringkat kedua di Aceh dengan prevalensi stunting 38,3 persen.

Disusul Kabupaten Pidie Jaya dengan prevalensi 37,8 persen.

BACA JUGA:BKKBN Selesaikan 63 Persen Target Pemutakhiran Data Keluarga Indonesia Selama 18 Hari

Prevalensi balita stunting terendah berada di Kabupaten Aceh Jaya, sebesar 19,9 persen. Kota Banda Aceh menempati peringkat ke-19 di provinsi ini dengan angka stunting 25,1 persen.

Meski terkoreksi tipis, dokter Hasto tetap mengapresiasi kebijakan Pj Gubernur Aceh dalam penanganan stunting. Khususnya terkait  program di mana seluruh perangkat kerja Pemerintah Aceh digerakkan untuk peduli terhadap upaya penurunan stunting. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: