COO Miss Universe Buka Suara Pasca Ditetapkan Tersangka Dugaan Pelecehan Miss Universe Indonesia, Singgung Perintah CEO

Kamis 12-10-2023,11:45 WIB
Reporter : Rafi Adhi Pratama
Editor : Reza Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - COO Miss Universe buka suara pasca ditetapkan tersangka dugaan pelecehan Miss Universe Indonesia.

Andaria Sarah Dewia alias Sarah yang merupakan Chief operating officer (COO) Miss Universe Indonesia mengaku kaget ditetapkan tersangka dalam kasus dugaan pelecehan seksual dalam ajang tersebut.

Selain itu Andaria Sarah Dewia alias Sarah mengatakan dirinya mengaku terpukul adanya pemberitaan dugaan pelecehan seksual tersebut.

"Saya cukup sangat merasa terpukul di sini, dengan semua pemberitaan dengan semua yang ada di media, podcast, saya diam karena saya shock," katanya kepada awak media, Kamis 12 Oktober 2023.

BACA JUGA:Komedian Yadi Sembako Ungkap Fakta Kasus Dugaan Penipuan yang Dilaporkan EO, Singgung Perintah Komisaris

BACA JUGA:7 Masjid Hancur Akibat Serangan Udara Israel di Jalur Gaza

Diakuinya, dirinya mengaku tidak pernah merendahkan harkat dan martabat finalis MUID saat proses body checking.

Dirinya juga menyebut tidak berniat melakukan body shaming dan melecehkan para finalis. 

"Saya berani bersumpah itu (tuduhan) tidak ada. Saya yakin the truth will reveal, semuanya akan terbukti, saya tidak melakukan, merendahkan harga diri martabat orang lain atau body shaming. I mean come on, saya bukan orang yang body shaming dan saya tidak ada niat untuk melecehkan," sebutnya.

Kuasa hukum Sarah, David Pohan menuturkan proses body checking dan pemotretan finalis dilakukan bukan atas inisiasi kliennya. 

BACA JUGA:Harga Promo Kereta 'Sultan' Suite Class Compartment yang Baru Diluncurkan KAI, Catat Jadwal Keberangkatannya

BACA JUGA:Masriah Kembali Berulah Setelah Jalani Hukuman Sebulan Penjara, Buang Kotoran dan Berjoget

Menurut Sarah hal tersebut perintah CEO Miss Universe, Poppy Capella.

"Klien kami mendapatkan perintah langsung dari CEO untuk melakukan body checking, body check yang klien kami lakukan itu adalah quick body check for fitting gown, yang mana hanya memeriksa melihat secara visual tidak menyentuh tidak memegang jadi hanya melihat secara visual bagian mana yang terdapat bekas luka," ujarnya.

"Pada saat pengambilan foto, klien kami sudah izin kepada peserta yang memiliki tattoo atau bekas luka. Jadi bukan dipaksa atau diintimidasi, jadi klien kami ketika mengambil foto dia tujukan kepada peserta yang memiliki tato itu apakah sudah cukup dan sesuai, jadi tidak ada yang namanya foto telanjang atau bugil," tambahnya.

Kategori :