Menurut Biro Pusat Statistik Israel, sekarang sektor pariwisata sudah mati akibat konflik ini.
Pada sembilan bulan pertama tahun ini, setidaknya tiga juta wisatawan berbondong-bondong ke Israel mengunjungi situs bersejarah di Yerusalem dan Betlehem serta pantai berpasir putih Tel Aviv.
“ Sekarang pariwisata matki,” tulis Biro Pusat Statistik Israel
BACA JUGA:Beri Peringatan ke Iran, AS Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Induk ke Kawasan Timur Tengah
Konflik Berkerlanjutan
Sehari setelah serangan itu, Kementerian Pariwisata Israel mengatakan tur harus dihindari dan wisatawan harus tinggal di hotel atau di kapal pesiar.
Dikatakan pada hari Rabu bahwa wisatawan dapat berkeliling negara itu jika diperlukan. Lebih dari 90.000 wisatawan berada di Israel, dan ribuan orang telah mengunjungi situs-situs nasional selama seminggu terakhir, katanya.
Namun, pada hari yang sama, pemerintah AS menaikkan peringatan perjalanan untuk Israel dan Tepi Barat ke Level 3 atau mempertimbangkan kembali perjalanan yang merupakan level tertinggi kedua.
Inggris menyarankan agar semua perjalanan kecuali yang penting ke Israel dan wilayah Palestina dilarang.
BACA JUGA:Bombardir Warga Palestina, Arab Saudi Tunda Pembicaraan Damai dengan Israel
BACA JUGA:Ukraina dalam Bahaya! Korut Kirim Ribuan Kontainer Berisi Peralatan Tempur ke Rusia
Elias al-Arja, ketua Asosiasi Hotel Arab, mengatakan sebagian besar hotel di Tepi Barat menghabiskan minggu lalu untuk membantu wisatawan melarikan diri setelah kekerasan dimulai.
“ Sekitar 90 persen hotel di Tepi Barat kosong,” katanya.
Hotels DANH.TA dan Isrotel mengatakan mereka menyediakan kamar bagi orang-orang yang melarikan diri dari perbatasan Gaza.
“ Kita menawarkan diskon persen untuk kamar untuk penduduk lokal,” ujarnya.