JAKARTA, DISWAY.ID - Makanan cepat saji berperan besar dalam peningkatan angka stunting.
Hal tersebut didapat berdasarkan hasil pertemuan Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, S.T.
Saat beraudiensi kepada Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K), Senin 16 Oktober 2023 disampaikan oleh Fud anak stunting bukan karena miskin.
"Anak stunting bukan karena miskin. Tetapi orang tuanya yang gaya hidupnya susah, tidak disesuaikan dengan anaknya. Sering dikasih makanan yang instan. Contohnya dan itu seringkali terjadi di daerah pertambangan," ungkap Fud.
BACA JUGA:BMW Astra Kembali Luncurkan Serial Dokumenter: Mencari Indonesia Sajikan Budaya dan Wisata Tanah Air
BACA JUGA:Dampak MotoGP Mandalika 2023: ASD Catat Kenaikan Penumpang hingga 70 Persen
Kendati demikian. Data stunting di Kabupaten Sumbawa Barat turun. Berdasarkan E-PPGBM dari awalnya 8.7 menjadi 7.6.
Dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 angka stunting di kabupaten tersebut 13.9 persen.
Adapun pada Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Fud berupaya berada di angka 10 persen.
Penurunan stunting tidak bisa dilakukan hanya dengan berdiam diri. Maka dari itu dicanangkan beberapa inovasi program penunjang.
BACA JUGA:iPhone 15 Catat Penjualan Paling Anjlok di Pasar China Setelah Sebulan Diluncurkan
BACA JUGA:Lengkap! Hasil Kualifikasi Piala Eropa 2024 dan Klasemen Terbaru
Kegiatannya sendiri mulai dari tingkat paling dekat dengan masyarakat yakni desa dan kelurahan, di mana kebutuhan biayanya diambil langsung dari APBD.
"Seluruh desa dan kelurahan kami kasih anggaran dari APBD. Jadi mereka ink kita kasih kesempatan untuk berinovasi, dan hal ini sedang berlanjut dan kami ambil per-kecamatan dua," ungkap Fud.
Pengumuman juara dari setiap kategori akan diumumkan pada bulan November.