Pasukan Israel menggerebek dan melancarkan serangan udara di sebuah kamp pengungsi Palestina di Tepi Barat pada hari Kamis, menewaskan sedikitnya 12 orang, kata para pejabat Palestina, dan polisi Israel mengatakan seorang petugas tewas dalam serangan itu.
Kekerasan tersebut menimbulkan tantangan bagi Israel dan Otoritas Palestina (PA), satu-satunya badan pemerintahan Palestina yang diakui secara internasional dan berkantor pusat di sana.
Militer Israel mengatakan pihaknya dalam siaga tinggi dan bersiap menghadapi serangan termasuk yang dilakukan oleh militan Hamas di Tepi Barat.
Sedangkan Hamas berusaha menahan Israel dalam medan tempur dua dan tiga, termasuk perbatasan Lebanon dan Tepi Barat, kata juru bicara militer Letnan Kolonel Jonathan Conricus kepada Reuters.
“Ancamannya meningkat,” katanya.
BACA JUGA:Hasil Kunjungan Jokowi ke Tiongkok Hasilkan 10 MoU
Sementara itu di Ramallah yang mendukung sayap militer Hamas, saingan partai Fatah yang berkuasa di PA menunjukkan meningkatnya keinginan untuk melakukan perlawanan bersenjata.
“Beri orang senjata. Biarkan mereka berbenturan. Kami akan menunjukkan apa yang bisa kami lakukan,” kata Salah, seorang demonstran berusia 20 tahun yang tak mau menyebutkan namanya.
Pejabat Fatah Mowafaq Sehweel mengatakan kepada Reuters; “Kita harus melepaskan kendali dan menggunakan segala cara untuk melawan pendudukan”.
Nizar Mughrabi, pemilik sebuah firma arsitektur, mengatakan dia muak dengan serangan Israel di Gaza namun belum siap untuk mengangkat senjata.
“Netanyahu ingin berperang, Haniyeh ingin berperang, letakkan mereka di gurun dengan senjata dan biarkan mereka saling menembak,” katanya merujuk pada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.
BACA JUGA:Iran Serukan Embargo Minyak Terhadap Zionis Israel
BACA JUGA:Erdogan Kecam Barat Bungkam Atas Pembantaian Kejahatan Perang Israel di Gaza
Para pejabat Palestina dan analis Israel mengatakan sejumlah faktor turut memicu ketegangan, namun sebaliknya juga membatasi ruang lingkupnya untuk saat ini.
Salah satunya adalah ratusan penangkapan yang dilakukan Israel.