"Sampai hari ini tidak ada laporan kerugian personel atau materiil," kata Julius.
BACA JUGA:TNI Bantah Korban Pembunuhan KST Papua Anggota Intelejen
BACA JUGA:Kejagung Tetapkan Tersangka Baru Kasus Korupsi Perumahan TNI AD
Sebelumnya, dalam video yang beredar tampak suar parasut (parachute flare) yang masih melayang di udara saat malam hari. Bahkan beberapa suar sudah dinyalakan beberapa kali dan melayang di atas camp pasukan Indonesia.
"Sudah mulai menyerang, suar sudah beberapa kali (dilepaskan ke udara)," kata seorang pria yang merekam video tersebut dikutip Disway.id dari akun Telegram infokomando, Kamis 26 Oktober 2023.
Lalu terdengar suara ledakan keras yang membuat sejumlah pasukan bergegas keluar area camp. Terdengar pula suara reruntuhan yang diduga dentuman mortir menghantam bangunan camp.
"Woy tempat kita ya? Tempat kita? Sudah masuk itu mortir di tempat kita, berlindung," kata pria yang diduga merekam video.
BACA JUGA:Panglima TNI Minta Maaf, 'Piting Warga Rempang Itu Maksudnya Merangkul'
BACA JUGA:Panglima TNI Perintahkan Prajurit 'Piting' Demonstran Rempang, Kapuspen : Itu Artinya Merangkul
Adapun bangunan tersebut disebut perekam video adalah tempat wudu untuk para pasukan PBB. Perekam juga menunjukkan bangunan yang terkena hantaman mortir bertuliskan UN atau United Nation.
"Masuk, mortir masuk. Ini barak nih, hancur kena tempat wudu. Kena tempat wudu tuh hancur, bahaya, gawat," ujar perekam suara sambil menunjukkan reruntuhan bangunan yang terkena ledakan mortir.
Dalam video itu tampak sebuah tembok dari bangunan rusak akibat terkena benda diduga mortir yang tidak meledak tersebut. Di lokasi itu, terlihat benda berbentuk kotak putih-hitam yang betuliskan 'UN'.
BACA JUGA:Panglima TNI: Sidang Militer Paspampres Pembunuhan Imam Masykur Digelar Terbuka
Bahkan, perekam juga mengabadikan satu mortir yang masih menancap tanah dan belum meledak.
"Masuk, all camp. Tuh tanahnya, hancur. Mana masih nancep ya, gak meledak dia. Mati sudah kita," tutur perekam video.