Cerita Manajer Aktivitas Perawat, Kamp Pengungsi Gaza Dihuni 50 Ribu Orang Hanya Memiliki Empat Toilet

Rabu 08-11-2023,21:03 WIB
Reporter : Subroto Dwi Nugroho
Editor : Subroto Dwi Nugroho

JAKARTA, DISWAY.ID- Manajer aktivitas perawat di Doctors Without Borders, Emily Callahan mengambarkan para dokter dan perawat Palestina yang tetap tinggal di Jalur Gaza adalah pahlawan.

“ Mereka memiilih tetap tinggal walaupun mengetahui mereka akan mati kalau memilih tetap bertahan di sana,” kata Emily Callahan saat diwawancarai Anderson Cooper dari CNN.

Callahan menambahkan bahwa tidak ada tempat yang aman di Gaza saat ini.

BACA JUGA:Spesifikasi Peluru Al-Yassin 105, Senjata Anti-Tank Brigade Al-Qassam yang Sudah Musnahkan 125 Aset IDF

BACA JUGA:Operasi Badai Al Aqsa, Brigade Al-Qassam Hancurkan Tank Militer Israel dengan Misil Al-Yasin 105

Callahan adalah seorang perawat berasal dari Amerika Serikat yang diselamatkan dari Ground Zero perang.

Ia kembali ke Amerika Serikat pada akhir pekan setelah dievakuasi dari Gaza Rabu lalu, 1 November 2023.

Callahan mmenceritakan bahwa mereka harus pindah tempat sekitar 5 kali dalam 26 hari karena masalah keamanan. 

“ Salah satu tempat yang kami datangi adalah Pusat Pelatihan Komunis," katanya.

Callahan menambahkan, ada 35 ribu pengungsi internal diantaranya anak-anak yang mengalami luka bakar parah di wajah, leher, dan seluruh anggota badan mereka. 

BACA JUGA:Pernyataan Perang Brigade Al-Qassam dan Tulkarm Terhadap Israel, 'Kami Akan Mengejar Anda ke Mana Pun!'

BACA JUGA:Isu-isu Panas Bakal Dibahas Jokowi-Biden dalam Pertemuan di Gedung Putih 13 November, Perang Israel-Hamas?

" Karena rumah sakit kewalahan menghadapi banyak korban luka, sehingga mereka segera dipulangkan,” kata Callahan.

Ia menggambarkan kondisi kamp bantuan untuk menampung mereka yang kehilangan tempat tinggal akibat serangan udara Israel, 

Callahan mengatakan, sebuah kamp dengan lebih dari 50 ribu orang hanya memiliki empat toilet yang mendapatkan pasokan air selama empat jam dalam sehari. 

Kategori :