Dampak buruk dengan penggunaan jarum suntik bekas yang digunakan berulang-ulang, akan menyebabkan infeksi luka.
Hal inilah yang dialami warga sipil Palestina yang tengah dirawat di RS Indonesia di Gaza Utara.
Tak bisa dibayangkan, luka para korban bukan hanya sekadar luka biasa. Maaf penulis tidak bisa menjelaskan. Sedih!
Namun yang pasti korban anak-anak yang terluka, bisa selamat dari reruntuhan gedung dan dampak bom yang dijatuhkan Israel.
Menurut Dr. Sarbini, tak sedikit luka-luka korban dilumuti belatung karena habisnya stok obat-obatan di RS Indonesia.
Sarbini mengatakan dengan kondisi saat ini, ia hanya berharap ada keajaiban Tuhan yang bisa menyelematkan warga sipil Palestina.
Ribuan warga terjadi penumpukan di sejumlah rumah sakit di Gaza, termasuk di RS Indonesia di utara Gaza.
"Jujur, kalau kami diminta untuk pergi ke saja, saya akan sangat senang.
BACA JUGA:Surat Terbuka MER-C Pada Presiden Jokowi: Selamatkan RS Indonesia Gaza dari Serangan Israel
"Tapi situasinya tidak semudah dulu waktu saya ke Gaza sekitar tahun 2007. Saya hanya berharap ada keajaiban di sana," jelasnya.
Bantuan Obat-obatan Tertahan
Seperti diketahui bantuan kemanusiaan tertahan di perbatasan Rafah, Mesir.
Ratusan truk pengangkut telah mengantre, mereka siap masuk ke Gaza.
Memang benar beberapa truk sudah berhasil masuk, namun jumlah bantuan yang masuk belum cukup membantu kebutuhan di sana.
Khususnya bantuan obat-obatan untuk rumah sakit di Gaza, belum ada yang masuk dari Selatan ke Utara.