BACA JUGA:Catat, Nih! Jangan Bawa Barang Ini ke Konser Coldplay Jakarta
BACA JUGA:Sosok Rahmania Astrini Bakal Menjadi Penyanyi Pembuka Konser Coldplay
Lirik tersebut tertulis “Tidak peduli agama atau komunitas Anda/ ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan” dan “Cukup pendudukan ilegal/ kekerasan dan segregasi rasial.”
Bagian refrainnya pun berbunyi “Kami adalah rakyat/ inilah saatnya kami/ berdiri, bernyanyi/ untuk Palestina.”
Dalam unggahan di Facebooknya itu, Coldplay pun memberi link agar penggemar mendukung lagu Freedom for Palestine dengan pesan sederhana, “Beberapa teman kami terlibat dalam single baru ‘Freedom for Palestine’ dari OneWorld.”
Menurut Washington Post, unggahan Facebook tersebut menerima 12.000 komentar dalam sehari unggahan.
Banyak dari penggemar mengancam untuk memboikot band tersebut juga menuntut permintaan maaf kepada Israel, namun ada juga sejumlah dukungan yang mendukung Palestina.
Unggahan lagu Freedom for Palestine itu pun kemudian dihapus oleh platform Facebook karena banyak dilaporkan pengguna lain.
BACA JUGA:Simak, Nih! 17 Larangan Konser Coldplay di Jakarta 15 November 2023
BACA JUGA:Intip Persiapan Jelang Konser Coldplay di GBK, Rumput Ditutup Grass Cover dari Inggris
Kolaborasi Coldplay dengan Musisi Palestina
Chris Martin dan kawan-kawan bahkan pernah berkunjung ke Palestina pada 2017 untuk memperkaya pandangan dan inspirasi untuk album baru.
Kala itu, mereka mengunggah foto ke Instagram dan X sambil menyampaikan kalau Coldplay datang untuk mendengar dan belajar.
Dalam kunjungannya ke Palestina itulah, band peraih tujuh penghargaan Grammy itu biertemu dengan Adnan Joubran, personel Le Trio Joubran di Ramallah dan mengutarakan niatnya berkolaborasi.
Kedua pihak pun berkolaborasi dan menciptakan album yang mengusung tema perdamaian di Timur Tengah.
Dari kolaborasi itulah lahir lagu "Arabesque" yang membuat personel Le Trio Joubran, Adnan Joubran meyakinkan publik dunia bahwa lagu tersebut mencerminkan semangat Palestina.