JAKARTA, DISWAY.ID - Serangan udara Israel telah menyebabkan banyak korban jiwa berjatuhan di Sekolah al-Fakhoora, yang dioperasikan oleh UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina.
Serangan itu juga terjadi di kamp pengungsi Jabalia dan sekolah lain di Tal al-Zaatar, di utara Gaza.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya 50 orang tewas dalam serangan di Sekolah al-Fakhoora pada Sabtu, 18 November 2023.
BACA JUGA:Legenda Tinju Mike Tyson Dituduh Mendukung Israel, Begini Klarifikasinya
Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah karena masih banyak orang yang terperangkap di bawah reruntuhan bangunan.
Dilansir dari laporan Al Jazeera, serangan Israel terhadap sekolah, rumah sakit, dan fasilitas umum tampaknya masih kerap terjadi hingga saat ini.
Beberapa serangan udara telah menyebabkan kerusakan parah di kedua sekolah tersebut. Tim medis berjuang untuk mengevakuasi para korban luka.
Sejumlah ratus warga mengungsi ke sekolah-sekolah yang dikelola oleh PBB di sekitar Rumah Sakit Indonesia untuk mencari perlindungan dari serangan yang berkelanjutan oleh Israel.
BACA JUGA:Rahasia Kotor Ekspor Senjata Israel: Debut 'Iron Sting' Diuji Kepada Warga Palestina
Para saksi mata menggambarkan kehancuran besar-besaran di Sekolah al-Fakhoora, dengan mayat perempuan dan anak-anak tergeletak di tanah.
Sementara itu, militer Israel hanya menyatakan bahwa mereka bertujuan menyerang teroris dan jarang memberikan komentar mengenai serangan individu.
Keadaan di Jalur Gaza semakin mencekam, dengan pertempuran berlanjut di bagian utara.
Warga Palestina terpaksa mencari tempat perlindungan di sekolah-sekolah yang dikelola oleh PBB untuk menghindari serangan konstan Israel.
Akan tetapi tentara Israel tampaknya ingin mengirimkan pesan bahwa melarikan diri ke selatan Jalur Gaza adalah satu-satunya cara mereka untuk menyelamatkan diri.