Itu adalah arus air yang sama yang digunakan penjelajah terkenal Ernest Shackleton pada tahun 1916 untuk melarikan diri dari Antartika setelah kehilangan kapalnya, Endurance.
BACA JUGA:Kebakaran Mall di Pakistan Tewaskan 9 Orang, 50 Terperangkap di Pusat Perbelanjaan
BACA JUGA:Kasus Pneumonia Misterius Meningkat di Tiongkok, Apakah Virus Baru?
Bangkai kapal legendaris itu ditemukan di lepas pantai Antartika tahun lalu.
Pergerakan A23a terjadi sekitar 10 bulan setelah bongkahan besar Lapisan Es Brunt di Antartika yakni bongkahan seukuran dua Kota New York terlepas.
Lapisan Es Brunt terletak di seberang Laut Weddell dari lokasi lapisan es Larsen C di Semenanjung Antartika.
Tahun lalu, lapisan es Larsen C yang kira-kira seukuran Kota New York dan telah lama dianggap stabil kemudian runtuh kedalam laut.
Sangat jarang melihat gunung es sebesar ini bergerak, kata ahli glasiologi Survei Antartika Inggris Oliver Marsh, sehingga para ilmuwan akan mengamati lintasannya dengan cermat.
Saat ia bertambah kuat, gunung es raksasa tersebut kemungkinan akan diluncurkan ke Arus Lingkar Kutub Antartika.
Ini akan mengarahkannya menuju Samudera Selatan melalui jalur yang dikenal sebagai lorong gunung es di mana spesies serupa dapat ditemukan terombang-ambing di perairan gelap.
Mengapa gunung es tersebut berhasil lolos sekarang masih harus dilihat.
“ Seiring waktu, ia mungkin akan sedikit menipis dan mendapat sedikit daya apung ekstra yang memungkinkannya terangkat dari dasar laut dan terdorong oleh arus laut,” kata Marsh.
A23a juga merupakan salah satu gunung es tertua di dunia dan ada kemungkinan A23a bisa kembali di pulau Georgia Selatan.
BACA JUGA:Abu Ubaidah Gaungkan Kutukan Dekade ke-8 Israel, Sampai Bikin Tokoh Zionis Takut!