JAKARTA, DISWAY. ID- Setidaknya lima orang terluka setelah Rusia menembakkan lebih dari 70 drone ke Kyiv semalam, kata para pejabat Ukraina, dan menyebutnya sebagai serangan drone terbesar dalam perang sejauh ini.
Presiden Volodymyr Zelenskyy menyebut serangan terhadap ibu kota tersebut sebagai tindakan teror yang disengaja, dan menulis di aplikasi Telegram bahwa kepemimpinan Rusia bangga dengan fakta bahwa mereka dapat membunuh.
Serangan tersebut, yang menggunakan drone kamikaze Shahed buatan Iran, dilaporkan mulai menyerang berbagai distrik di Kyiv pada Sabtu dini hari, dengan gelombang yang lebih besar datang saat matahari terbit. Peringatan serangan udara berlangsung selama enam jam.
BACA JUGA:Tentara Israel Mencuri Mayat di Rumah Sakit Al-Shifa, Dokter: Mereka Juga Memutus Aliran Listrik!
BACA JUGA:Israel Bebaskan 33 Anak-Anak dan 6 Wanita Tahanan Palestina
Kepala Angkatan Udara Mykola Oleschuk mengatakan 71 dari 75 drone yang diluncurkan ke Ukraina telah ditembak jatuh.
Dia memuji efektivitas unit mobile fire biasanya truk pick-up cepat dengan senapan mesin atau meriam antipeluru yang dipasang di flatbed mereka.
Menurut Oleschuk, hal ini berhasil menjatuhkan hampir 40 persen drone.
Walikota Kyiv Vitali Klitschko, menulis di Telegram, mengatakan serangan itu telah melukai lima orang, termasuk seorang anak perempuan berusia 11 tahun, dan merusak bangunan di distrik-distrik di seluruh kota.
Pecahan-pecahan pesawat tak berawak yang jatuh telah menyebabkan kebakaran di sebuah taman kanak-kanak, katanya.
Rusia Menargetkan Infrastruktur Penting
BACA JUGA:Gunung Es di Antartika Seukuran 3 Kali Kota New York Bergerak ke Samudera Selatan
Sasaran serangan tersebut masih belum jelas, namun Ukraina telah memperingatkan dalam beberapa pekan terakhir bahwa Rusia akan sekali lagi melancarkan serangan udara untuk menghancurkan sistem energi Ukraina.
Kementerian Energi Ukraina mengatakan hampir 200 bangunan di ibu kota, termasuk 77 bangunan tempat tinggal, tidak mendapat aliran listrik akibat serangan itu.