Pembom Tu-22M3 Rusia Ditembak Jatuh, Usai Melaksanakan Misi Tempur di Ukraina

Pembom Tu-22M3 Rusia Ditembak Jatuh, Usai Melaksanakan Misi Tempur di Ukraina

PembomTu-22M3 Rusia Ditembak Jatuh, Usai Melaksanakan Misi Tempur di Ukraina-@maria_avdv/X-

JAKARTA, DISWAY.ID - Ukraina telah menembak jatuh pesawat pembom supersonik Tu-22M3 Rusia, untuk pertama kalinya dalam perang yang dilancarkan oleh Moskow, menurut intelijen militer Kyiv.

Direktorat Intelijen Utama Ukraina (HUR) mengeluarkan pernyataan pada Jumat pagi yang mengatakan, bahwa pasukan Kyiv menembak jatuh pembom jarak jauh tersebut, menyebabkannya jatuh di Wilayah Stavropol Rusia.

Angkatan udara Ukraina sebelumnya mengatakan, Rusia telah menggunakan pesawat Tu-22M3 untuk menembakkan rudal jelajah Kh-22 ke wilayah Ukraina.

BACA JUGA:Menlu Iran Anggap Remeh Serangan Israel, Sebut Drone Zionis Mirip Mainan Anak-anak

BACA JUGA:Iran Tembak Drone Israel Serang Fasilitas Nuklir Natanz, Penerbangan di Bandara Isfahan Ditutup

HUR mengatakan pembom yang jatuh itu melakukan serangan rudal terhadap Ukraina pada malam 19 April.

Pesawat itu ditembak jatuh “sebagai akibat dari operasi khusus [HUR] yang bekerja sama dengan Angkatan Udara,” katanya, seraya menambahkan bahwa pesawat tersebut ditembak pada jarak sekitar 300 kilometer dari Ukraina.

HUR menambahkan, Perlu dicatat bahwa ini adalah keberhasilan pertama penghancuran pembom strategis di udara selama serangan mendadak selama invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.

Sebelum pernyataan HUR, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pembom jarak jauh Tu-22M3 telah jatuh di daerah sepi di distrik Krasnogvardeysky Stavropol karena “kerusakan teknis” dan pencarian satu anggota awak sedang dilakukan.

BACA JUGA:Israel Serang Fasilitas Nuklir Natanz, Begini Respon Iran

BACA JUGA:Siap-siap! Pusat Militer Iran Diserang Israel, Korps Garda Revolusi Iran Ancam Bakal Gunakan Senjata Nuklirnya

" Pilotnya berhasil melontarkan diri. Tiga awak pesawat telah dievakuasi oleh tim SAR. Saat ini, pencarian satu pilot sedang dilakukan," kata kementerian tersebut, seperti dilaporkan kantor berita pemerintah Interfax. 

" Tidak ada senjata di dalamnya. Pesawat itu jatuh di daerah sepi. Tidak ada kerusakan di darat. Menurut data awal, penyebab kecelakaan itu adalah kerusakan teknis”.

Kementerian pertahanan mengatakan pembom itu jatuh setelah menyelesaikan misi tempur saat kembali ke lapangan terbang asalnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads