Korea Utara Akan Luncurkan Satelit Militer Lebih Banyak Untuk Pantau Pergerakan Amerika dan Sekutunya

Senin 27-11-2023,15:52 WIB
Reporter : Reza Permana
Editor : Reza Permana

BACA JUGA:Kisah Isra Jabis yang Kehilangan 10 Jarinya Dalam Penahanan Israel, Ditangkap Setelah Mobilnya Diberondong Peluru

Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan tentara Korea Utara terlihat membawa kembali senjata berat ke perbatasan Zona Demiliterisasi (DMZ).

Selain itu juga kembali mendirikan pos penjagaan yang dihancurkan oleh kedua negara berdasarkan perjanjian tersebut.

Korea Selatan memperkirakan saat ini Korea Utara memiliki sekitar 160 pos penjagaan di sepanjang DMZ dan Korea Selatan hanya memiliki 60 pos penjagaan. 

Masing-masing pihak menghancurkan 11 pos penjagaan setelah perjanjian militer ditandatangani pada tahun 2018 untuk meredakan ketegangan dan mencegah bentrokan militer yang tidak disengaja.

BACA JUGA:Pembagian Tiket Gratis Semifinal Piala Dunia di Solo Dihentikan, Ternyata Ini Alasannya

BACA JUGA:Ustadz Abdul Somad: 'Orang Indonesia Pendukung Israel itu Pengkhianat Bangsa!'

Pihak Korea Utara juga menyiapkan senapan recoilless yang merupakan senjata anti artileri ringan disalah satu posnya.

Akibat pernyataan dari Korea Utara ini, Amerika Serikat langsung mengadakan pertemuan secara mendadak dengan pihak PBB.

Pada tanggal 22 November, sembilan anggota Dewan Keamanan bergabung dengan Amerika dan mengeluarkan pernyataan jika mereka mengutuk peluncuran satelit Korea Utara karena menggunakan teknologi rudal balistik.

Bahkan PBB menyebut jika Korea Utara telah melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan.

Sedangkan China dan Rusia menolak untuk menyetujui sanksi baru yang akan di berikan pada Pyongyang.

Kategori :