Mosab Hassan Yousef, Putra Pendiri Hamas yang Murtad Menyerukan Israel Bunuh Ayahnya

Rabu 29-11-2023,16:47 WIB
Reporter : Subroto Dwi Nugroho
Editor : Subroto Dwi Nugroho

Yousef memperingatkan kepada Israel, bahwa Hamas akan berusaha untuk memperpanjang perundingan tanpa batas waktu untuk menghindari berakhirnya gencatan senjata.

BACA JUGA:200 Truk Bantuan Masuk ke Gaza, Warga Kembali Berjualan

BACA JUGA:Alhamdulillah, Dompet Dhuafa-IHA Kirimkan 176 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Melalui Gerbang Rafah

Yousef juga menunjuk pada anggota Hamas yang ditahan di penjara-penjara Israel, dengan mengatakan, "Israel harus menggunakan kartu ini. 

" Inilah saatnya Israel perlu menggunakan orang-orang biadab Hamas di penjara untuk menekan kepemimpinan Hamas di mana pun agar melepaskan para sandera," katanya.

Yousef juga mengatakan kembali, Israel tidak bisa terus seperti ini.

" Tahanan seperti Ibrahim Hamed dan Abdullah Barghouti harus dijatuhi hukuman mati. Hamas harus memiliki jangka waktu satu atau dua atau enam bulan untuk memulangkan para sandera,” katanya.

Jika mereka tidak mengembalikan sandera dalam waktu tersebut, kata Yousef, Israel harus mengeksekusi para pemimpin tinggi Hamas di penjara, terutama para pembunuh massal.

BACA JUGA:Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas Sepakat Diperpanjang Dua Hari

BACA JUGA:Elon Musk Bertemu Netanyahu Saat Gencatan Senjata, Tour ke Wilayah yang Diserang Hamas

" Ketika saya mengatakan eksekusi para pemimpin tinggi Hamas , maksud saya tidak ada pengecualian. Itu termasuk ayah saya sendiri, salah satu pendiri gerakan Hamas. Dalam perang ini, tidak ada pengecualian," tambah Yousef. 

Yousef megaku melakukan kesalahan sekitar 10 atau 15 tahun yang lalu ketika menyelamatkan nyawanya berkali-kali.

“ Dia seharusnya mati atas tindakannya dansSaya menyelamatkan nyawanya, keadaan tidak berubah dan keadaan menjadi lebih buruk,” ucapnya.

Dalam video tersebut, Yousef mengatakan lagi, “ Saya memberikan izin kepada pemerintah Israel untuk mengeksekusi semua pemimpin tertinggi Hamas di penjara sebelum kita mengejar mereka di Gaza dan sebelum kita mengejar mereka di Qatar.

" Sekali lagi, saya tegaskan, tidak ada pengecualian bagi siapa pun," kata Yousef.

BACA JUGA:15 Kota di Tiongkok Ini Seluruhnya Terapkan Elektrifikasi Transportasi Publik

Kategori :