Abu Ubaidah: Brigade al-Qassam Hancurkan 1.000 Kendaraan Israel dalam 100 Hari, Perang Terhadap Zionis Diperluas

Senin 15-01-2024,11:35 WIB
Reporter : Subroto Dwi Nugroho
Editor : Subroto Dwi Nugroho

Sebuah video Hamas memperlihatkan Noa Argamani, wanita berusia 26 tahun yang wajahnya melambangkan sandera Israel yang disandera setelah militan Palestina menyerang sebuah festival musik Supernova di Israel.

Tiga sandera Israel terlihat mendesak pemerintah mereka untuk menghentikan serangan terhadap kelompok Islam Palestina dan membebaskan mereka, dalam sebuah video yang dirilis oleh Hamas, pada hari ke-100 perang.

BACA JUGA:Detik-detik Mujahid Palestina Mati Syahid Sambil Bersujud Usai Ditembak Drone Israel

BACA JUGA:'Hantu' Pejuang Palestina Menelusup ke Kota Ashkelon Israel Luncurkan Roket

Argamani diculik ketika mencoba melarikan diri dari festival musik di Israel saat Hamas menyerang pada tanggal 7 Oktober. 

Gambar dirinya dibawa pergi ditampilkan di media global.

Hamas juga mengatakan, sebelumnya pada hari Senin bahwa mereka telah kehilangan kontak dengan beberapa sandera ketika pasukan Israel menembaki Gaza, dan mencatat bahwa mereka mungkin terbunuh dalam proses tersebut. 

Pada awal perang, mereka juga mengancam akan mengeksekusi sandera sebagai pembalasan atas serangan militer Israel.

Para pejabat Israel pada umumnya menolak menanggapi pesan publik Hamas mengenai para sandera, dan menganggapnya sebagai perang psikologis. 

BACA JUGA:Kejamnya! Rudal Jet Tempur Israel Bidik Sekelompok Warga Palestina di Khan Younis, Semua Meninggal Dunia di Tempat

BACA JUGA:Keras! Reaksi Hamas Tegas Tentang Rencana Netanyahu Usir Warga Palestina dari Gaza: Ini Tanah Kami

Namun Israel juga telah menyatakan dengan jelas bahwa mereka sadar akan risiko yang mungkin terjadi terhadap sandera akibat serangan mereka, dan mengambil tindakan pencegahan.

“ Operasi militer membutuhkan waktu. Hal ini mewajibkan kami untuk melakukan hal yang tepat, dan kami menyesuaikannya sesuai dengan ancaman dan sandera yang ada di lapangan,” kata juru bicara kepala angkatan bersenjata Laksamana Muda Daniel Hagari pada hari Minggu.

Hagar Mizrahi, seorang pejabat forensik di Kementerian Kesehatan Israel, mengatakan kepada TV lokal pada tanggal 31 Desember bahwa otopsi para sandera yang terbunuh dan telah ditemukan menemukan penyebab kematian yang tidak sesuai dengan pernyataan Hamas bahwa mereka tewas dalam serangan udara.

Dari sekitar 240 orang yang ditangkap oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober yang memicu perang, sekitar setengahnya dibebaskan melalui gencatan senjata pada bulan November. 

BACA JUGA:Netanyahu Ingin Etnis Arab Bersih di Gaza, Warga Palestina Diminta Migrasi, Begini Reaksi Tegas Dunia Internasional!

Kategori :