Menyinggung tetang menekan polusi, Rocky menjelaskan bahwa polusi yang terjadi tidak hanya karena kendaraan bermotor, namun juga akibat industry yang salah satunya pebangkit listrik yang mengguankan batu bara.
Bahkan rocky menjelaskan jika polusi dan kerusakan lisngkungan telah erjadi sejak di hulu, di mana tambang nikel yang membabat kurang lebih 5.000 hektar hutan di Halmahera.
Selain itu pabrik nikel juga mengguankan batu bara sebagai bahan bakar dan hal ini malahan menjadi salah satu penyumbang polusi terbesar di Indonesia.
BACA JUGA:Cek Kaki-kaki Makin Mudah dan Akurat dengan Kyoto Shaking Machine
BACA JUGA:Victoria Bocorkan Rahasia Hidup Sehat David Beckham, Ini Menunya
“Justru motor listrik bukanya mengurangai polusi karena sumbernya itu telah melakukan kerusakan lisngkungan dari hulu,” terangnya di akun youtubenya.
Tidak hanya Rocky, Muhammad Said Didu yang pernah mejabat sebagai Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada 2005-2010 juga menyampaikan protesnya atas rencana ini di akun X-nya.
“Ini kebijakan jahat,” tulisnya di akun @msaid_didu
“Pemilik motor berpendapatan pas-pasan di seluruh Indonesa diperas utk subsidi kemahalan dan membayar utang ke China utk LRT dan Kereta Api Cepat yg dinikmati orang kaya - bukan oleh pemilik motor,” tambahnya.
BACA JUGA:Inggris Gelontorkan Tiriliun Rupiah Untuk Hadapi Drone Houthi di Laut Merah
Postingan Said Didu juga mendapatkan tanggapan dari netizen lainnya dan melemparkan protes mereka atas rencana pemerintah tersebut.
“Bayangin Ojol diperas, kang bubur diperas, ibu ibu penjual sayur pake motor diperas. Astagfirullah. Apa ga kejam banget namanya org yg membuat kebijakan ini? GWS deh indonesia emas 2024,” tulis akun @usahajadulu
Hal senada juga ditiliskan oleh akun @wemsatrya dan mengatakan jika kebijakan ini hanya menguntungkan pedagang sepeda motor listrik.
BACA JUGA:Buktikan Khasiat Bawang Putih untuk Penderita Diabetes dan Kolesterol
BACA JUGA:Dianggap Perjuangkan Kepentingan Anak Muda, Milenial dan Gen Z Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran