JAKARTA, DISWAY.ID-- Budiman Sudjiatmiko menanggapi pernyataan calon wakil presiden (Cawapres) Mahfud MD saat menjawab pertanyaan Gibran Rakabuming Raka soal Greenflation yang menurutnya pertanyaan receh pada debat cawapres tahap 4, Senin 22 Januari 2024.
“Bagaimana cara menanggapi greenflation?” tanya Gibran.
BACA JUGA:Namanya Disinggung Gibran, Tom Lembong Ungkap 7 Tahun Buat Contekan Pidato Jokowi
“Kalau akademis itu, bertanya gitu-gitu recehan, oleh sebab itu, itu tidak layak dijawab,” tegas Mahfud.
Menanggapi hal tersebut, mantan anggota DPR RI tersebut menganggap pertanyaan Gibran justru pertanyaan yang mahal dan memang istilah baru di ekonomi.
“Receh dari mana, dari Hongkong? Pertanyaan greenflation itu pertanyaan mahal,” ujar Budiman
“Ini kah bicara tentang inflasi, kenaikan harga barang-barang yang diakibatkan oleh sebuah negara yang melakukan transisi menjadi ekonomo hijau, bisa memicu banyak faktor biaya produksi yang mengakibatkan kenaikan harga barang-barang,” jelasnya.
BACA JUGA:Gibran Bela Mati-matian, Tom Lembong Bongkar Fakta Begini Soal Nikel Indonesia
“Pasti gak receh dong, pertama melibatkan uang yang sangat besar, lingkungan, isu lingkungan dan pertanyaan ini pertanyaan keren menurut saya, karena istilah greenflation itu istilah baru dalam istilah ekonomi,” tambahnya.
“Jadi kalau gak ngerti jangan sebut receh, jawab saja, lagian ini debat yang sangat mahal kok, gak bener itu pernyataannya, itu pertanyaan mahal kok,” tukasnya.
Apa itu greeflation?
Dalam debat capres tahap 4 tersebut, Gibran mengungkapkan bahwa arti greenflation adalah inflasi hijau. Istilah greenflation sendiri merupakan singkatan dari green dan inflation.
Secara singkat, dalam kamus Cambridge, greenflation atau inflasi hijau adalah kenaikan harga yang disebabkan oleh pengembangan teknologi hijau.
BACA JUGA:Gibran Sebut Nama Thomas Lembong, Anies: Mungkin Kangen, Dia Itu Penulis Pidato Jokowi
Teknologi hijau (teknologi ramah lingkungan) seperti kendaraan bertenaga listrik dikembangkan sebagai upaya untuk melakukan pengurangan produksi karbon demi kelestarian lingkungan.