FSGI Desak Kemendikbudristek Turun Tangan Usut Kasus Perundungan 'Geng Tai' di Binus School Serpong!

Selasa 20-02-2024,15:45 WIB
Reporter : Fandi Permana
Editor : Fandi Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Kasus perundunhan siswa Binus School Serpong, Tangerang Selatan, masih menjadi sorotan dalam dua hari terakhir ini. 

Kasus yang diduga dilakukan siswa sekolah internasional itu turut membuat Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mendorong Kemendikbudristek untuk turun tangan. 

BACA JUGA:Bukan Cuma Anak Vincent Rompies, Putra Eks Anggota DPR dan Presenter Arief Suditomo Diduga Ikut Jadi Pelaku Bullying SMA Binus Serpong

BACA JUGA:Polisi Periksa Rekaman Video Dugaan Bullying dan Penganiayaan di SMA Binus Serpong

Ketua Dewan Pakar FSGI Retno Listyarti mendesak Kemendikbudristek membubarkan geng sekolah yang terindikasi melakukan perundungan disertai penganiayaan.

"FSGI mendesak Kemendikbudristek untuk segera turun tangan menangani kasus kekerasan peserta didik di Binus International School," kata Ketua Dewan Pakar FSGI Retno Listyarti dalam keterangan tertulis, Selasa 20 Februari 2024. 

Retno menyayangkan bahwa geng-geng di sekolah kian menjamur dan kerap melakukan tindakan diluar batas. Untuk itu, ia mendorong agar Dinas Pendidikan setempat bekerja sama dengan Kemendikbudristek demi membubarkan geng-geng sekolah ini.

BACA JUGA:Masuk Binus School Serpong Mesti Siap Sediakan Kocek Hingga Ratusan Juta, Biaya SPP-nya 3 Kali Lipat UMP DKI Jakarta

BACA JUGA:Siapa Istri Vincent Rompies? Ini Profil Fifi Karamoy, Ikut Disorot Gegara Anak Terseret Kasus Bullying

"Geng sekolah saat ini sudah menjamur di berbagai sekolah, oleh karena itu FSGI mendorong dinas-dinas pendidikan di berbagai daerah bersama Kemendikbudristek untuk memikirkan cara dan terapi yang tepat untuk mencegah dan membubarkan geng-geng sekolah yang berpotensi melakukan berbagai kekerasan," ungkapnya.

Menurut Retno, geng-geng sekolah ini dinilai memiliki dampak buruk pada anak. Terlebih aksi perundungan yang viral itu dilakukan oleh siswa yang mengenyam pendidikan berbasis internasional.

"Berbagai bentuk akan berdampak buruk pada tumbuh kembang anak," lanjutnya.

Dia juga mendorong agar masyarakat berhenti menyebarkan video bully tersebut. Sebab, video tersebut dikhawatirkan ditiru oleh siswa lain.

"FSGI juga mendorong masyarakat untuk menghentikan share video ke media sosial, jika kita menerima, cukup berhenti di kita dan jangan disebar lagi. Karena ketika di-share lagi, berpotensi ada peniruan peserta didik lain di Indonesia," ujarnya.

BACA JUGA:Video Viral Berdurasi 42 Detik Merekam Kelakuan Biadab 'Geng Tai' Rundung Seorang Siswa Binus School Serpong, Ada Putra Vincent Rompies?

Kategori :