Gus Idrus Ramli Ungkap Alasan Orang Wahabi Lebih Suka Disebut Salafi, Padahal..

Selasa 27-02-2024,08:55 WIB
Reporter : Khomsurijal W
Editor : Khomsurijal W

Padahal, menurut Gus Idrus Ramli, penyebutan Salafi tidaklah cocok untuk orang Wahabi.

BACA JUGA:40 Ribu Lebih Jamaah Haji Indonesia Berusia Lanjut, Petugas Harus Ramah Lansia

"Ini nggak cocok. Mengapa gak cocok? Karena salafi secara harfiaj yang dimaksud salafi itu salafi ini kata syekh Muhammad Said Ramadhan Al Mukti itu bukan pemikiran, tapi marhalah zamani," ujarnya.

Di mana, Salafi itu merupakan fase perjalanan pada 3 abad pertama dalam Islam. Ajaran yang dilaksanakan umat yang hidup pada abad tersebut.

Sedangkan abad-abad berikutnya sudah masuk fase Kholafi.

"Mereka itu hidup sekarang, bukan hidup dulu kok bisa namanya Salafi," katanya.

"Wahabi ini ya propagandanya mengikuti manhaj salaf. Padahal ulama salaf itu, tidak hanya satu metode pemikirannya, tidak satu, banyak ulama-ulama," terangnya.

Ia menyebutkan, Wahabi hanya mengambil pemikirann dari Jmam Ahmad bin Hambal.  

BACA JUGA:9 Ikhtiar Wujudkan Haji Ramah Lansia Dinilai Baik, Dirjen PHU Minta Tahun Ini Ditingkatkan

"Pada pemikiran-pemikiran Imam Ahmad bin Hambal yang diterima oleh Syekh Ibnu Taimiyah. Ibnu Taimiyah ini  hidup pada akhir abad ke-7 dan awal abad ke-8. Nah menurut Wahabi, pemikiran Ibnu Taimiyah yang berbeda dengan imam Ahmad bin hambal, maka pendapat imam Ahmad bin Hambal enggak diambil," jelasnya.

"Mengapa yang dianggap salafi adalah pikiran Ibnu Taimiyah, padahal abad ke-8 lalu dipersempit lagi tidak semua pikirannya itu diambil oleh Wahabi, dipersempit pada pikiran pendiri Wahabi syekh Muhammad karena itu kalau ada pendapat Ibnu Taimiyah berbeda dengan syekh Muhammad itu bukan salah yang salah adalah Muhammad bin Abdul sebagian salafi yang di Indonesia, makanya Wahabi ini semakin lama semakin nggak karu-karuan cara ibadahnya. Beda dengan ibadahnya Wahabi yang dulu-dulu itu," ujarnya.

"Cara sholat ya bedanya dengan kita, mereka gak mau, lalu tidak mau baca qunut dan membaca pelan basmalah," katanya.

'Jarak kakinya kira-kira setengah meter dan menginjak kaki jamaah (lain)," imbuhnya.

BACA JUGA:Oke Gas! Program Makan Siang dan Susu Gratis Masuk APBN 2025

Gus Idrus Ramli juga menilai, Wahabi saat ini selalu memiliki pendapat-pendapat baru dan yang penting beda dengan mayoritas umat Islam.

"Pendapat mereka ini dianggap salaf. Padahal dulunya enggak ada," katanya.

Kategori :