Ia hanya ngotot minta dijemput pulang keluarganya.
"Minta dijemput, saya tanya alasannya kenapa tidak dijawab. Intinya minta dijemput," bilangnya.
BACA JUGA:Gus Idrus Ramli Ungkap Alasan Orang Wahabi Lebih Suka Disebut Salafi, Padahal..
Ketika membuka pesan terakhir Bintang, Suyanti menumpahkan air matanya.
Bagaimana tidak, ternyata pesan dari Bintang bukan kabar baik-baik saja.
Suyanti tampak menjelaskan bahwa anak kesayangannya itu begitu ketakutan.
"Cepet sini. Aku takut Ma. Ma tolong. Sini cepet jemput," kata Bintang dari pesan yang ditunjukkan Suyanti.
BACA JUGA:Pemerintah Siapkan 200 Ribuan Formasi CASN Lulusan Baru Untuk Ditempatkan di IKN
Dijanjikan Hadiah Motor Jika Lulus
Suyanti mengatakan, ia awalnya tak mengira jika anaknya menjadi korban penganiayaan.
Penganiayaan diduga dilakukan sekelompok santri senior ponpes Al Hanifiyyah.
Suyanti hanya meminta kepada anaknya agar bersabar hingga sampai lulus.
Ia bahkan berpesan kepada Bintang agar melaporkan kepada pengasuh Ponpes jika terjadi masalah.
BACA JUGA:Jadwal Pemindahan 6000 ASN ke IKN Mundur, Menpan RB: Prioritas Upacara 17 Agustus