"Setelah diumukan, oh itu ada waktu imtiyad antara waktu imsak dengan subuh.
"Aku zaman ngaji falaq imtiyad itu berapa menit, lima menit, berarti masih. Aduh! Membunuh orang," terang pendakwah asal Rembang itu.
BACA JUGA:Gus Baha Ungkap Keutamaan Ramadhan, Ternyata Puasa Membuat Orang Lebih Kuat
Gus Baha menerangkan, waktu imtiyad jika tidak dipelajari serius akan keliru.
Buktinya, banyak santri yang masih gagal paham mengenai masalah ini.
Bukan apa-apa, perkara ini sangat penting agar ibadah puasa tidak ada keraguan.
Khususnya keraguan dalam menentukan masuk waktu imsak.
"Repot menghadapi santri semacam itu, dimarahi, anak pintar, sebab punya logika. Dibiarkan berlebihan.
"Kalau yang khusyuk sudah jelas, jam 3 sikatan, tahajud. Sudah pasti benar kalau ibadah.
BACA JUGA:Gus Baha: Jangan Sampai Salat Tarawih Itu Full karena Bisa...
"Tapi biasanya tidak terlalu tahu hukum. Kalau imtiyad itu boleh," jelasnya.
Ia melanjutkan. Gus Baha menyebut waktu imsak sejatinya ada hakikatnya.
Cara memahaminya adalah waktu sahur berakhir seharusnya memang sudah masuk waktu subuh.
Hanya saja istilah di Indonesia terdapat waktu imsak.
"Jadi misalnya imsak jam 4. Bunyi alarm jam 4 itu hakikatnya imsak jam berapa? Jam 4 lebih 4 menit.
"Jam 4 lebih 4 menit masuk subuh, sudah masuk sebenarnya, diimtiyadkan, biar.