Dompet Penuh Duit THR, Ini 5 Cara Cerdik Nabung untuk Keperluan Masa Depan

Jumat 29-03-2024,22:34 WIB
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Editor : Marieska Harya Virdhani

JAKARTA, DISWAY.ID – Lebaran sudah di depan mata, euforia akan Tunjangan Hari Raya (THR) mulai terasa di sekitar kita.

THR menjadi momen penting yang dinantikan untuk memenuhi kebutuhan Lebaran serta memenuhi keinginan yang lama terpendam.

Namun, dalam keceriaan tersebut, sering kali kita mengabaikan perencanaan keuangan yang matang dan lupa mengalokasikan sebagian dari THR untuk ditabung.

Ketika THR telah diterima, sering kali kita mengalokasikan dana tersebut untuk keperluan Ramadan dan Lebaran tanpa mempertimbangkan pilihan untuk berinvestasi.

Tanpa disadari, hal ini menghilangkan kesempatan kita untuk meraih masa depan yang lebih aman secara keuangan.

BACA JUGA:Heboh THR Kena Pajak, Benarkah? Ini Hitungannya

Dalam keterangan resmi Digibank by DBS ada berbagai cara untuk dapat memaksimalkan THR dan memastikan masa depan lebih terjamin.

Untuk itu, digibank by DBS baru saja mengadakan sesi edukatif bertajuk “Live & Learn: Cerdik Maksimalin THR untuk Masa Depan”. Yuk, intip beberapa tips yang dibagikan supaya kamu bisa mengatur THR dengan baik!

BACA JUGA:Pemprov DKI Jakarta Buka Posko THR Keagamaan untuk Pekerja/Buruh, Ini Caranya!

Cara Cerdik Atur THR

1. Cerdik bedakan kebutuhan vs kemauan

Kita mungkin masih sering berpikir, “aku akan beli apa yang aku MAU”. Padahal sebenarnya, kemapanan finansial itu datang dari pola pikir “aku akan beli apa yang aku BUTUH”, lho!

Membedakan antara kebutuhan dan kemauan adalah langkah awal yang penting dalam mengelola keuangan dengan bijak.

Kekayaan yang berkelanjutan tidak hanya didasarkan pada pendapatan yang besar, tetapi juga pada kemampuan kita untuk mengatur pengeluaran dengan baik.

Nah, di bulan suci Ramadan ini, sebagai langkah awal, identifikasi dulu kebutuhan kamu dan prioritaskan untuk memenuhinya, seperti zakat, membeli tiket mudik, memberi THR untuk asisten rumah tangga (ART), dan sebagainya.

Untuk pengeluaran-pengeluaran lain, misalnya buka puasa bersama atau bukber, kamu bisa menyikapinya dengan menyepakati budget di awal agar lebih hemat.

Selain itu, walau banyak promo dan diskon Lebaran menanti, penting untuk tetap tenang dan berpikir rasional. Sebaiknya, belilah barang-barang yang benar-benar diperlukan dan akan digunakan secara maksimal.

BACA JUGA:Potongan Pajak THR Makin Besar Dikeluhkan Pegawai di Medsos: Lebaran Tanpa Baju Baru

2. Lakukan simple budgeting dengan metode 50/30/20

Setelah membedakan kebutuhan dan kemauan, menerapkan prinsip simple budgeting juga menjadi solusi yang tepat untuk mengelola THR.

Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode 50/30/20, yang membagi pendapatan menjadi tiga kategori utama yakni kebutuhan, keinginan, dan tabungan.

Sekitar 50 persen dari pendapatan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari, seperti makanan, transportasi, tagihan rutin, dan kebutuhan lainnya.

Lalu, gunakan 30 persen untuk memenuhi keinginan, misalnya baju baru, ornamen Lebaran, dan lain-lain.

Terakhir, sisihkan 20 persen untuk tabungan, dana darurat, dan investasi.

Hal ini memungkinkan kita untuk tetap memenuhi kebutuhan dasar, memuaskan keinginan tanpa mengorbankan keuangan masa depan, dan membangun kekayaan secara bertahap.

BACA JUGA:Optimalisasi Pembayaran THR 2024 Bagi Pekerja dan Buruh, Kemnaker Lakukan Langkah Berikut Ini

3. Investasikan THR untuk capai tujuan keuangan jangka panjang

Zaman sekarang banyak orang berkata, “Nabung doang mana berasa bos. Investasi!”

Namun, perlu diingat, investasi bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan secara instan. Sebagai langkah pertama, penting untuk memahami konsep "pay yourself first" yang mengajarkan pentingnya menyisihkan pendapatan dalam rangka mengutamakan kebutuhan diri sendiri.

Sesuai metode simple budgeting di atas, penting untuk mengalokasikan sebagian dari THR untuk tabungan, dana darurat, dan investasi.

Hal ini penting sebagai langkah yang lebih proaktif dalam mengelola keuangan dan memperoleh keuntungan jangka panjang.

Dua faktor yang perlu dipahami dalam berinvestasi adalah inflasi dan waktu.

Dengan berinvestasi, kita dapat menghasilkan keuntungan yang melebihi tingkat inflasi, sehingga memungkinkan uang kita untuk tetap bernilai seiring berjalannya waktu.

Selain itu, investasi juga memanfaatkan konsep waktu atau compounding, di mana keuntungan yang diperoleh dari investasi akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.

Tapi sebelum berinvestasi, jangan lupa untuk miliki tiga hal ini: tabungan dana darurat (idealnya sebesar 6-12 kali biaya hidupmu per bulan), memiliki proteksi atau asuransi, dan kenali terlebih dahulu jenis-jenis investasi seperti saham, obligasi, dan reksadana.

BACA JUGA:Lebaran Jaman Now, Saatnya Bagi-Bagi THR Emas

4. Kelola uang lewat reksadana

Mengelola THR melalui investasi dalam reksadana merupakan salah satu langkah bijak untuk membangun kekayaan secara bertahap.

Biasanya bagi investor pemula, instrumen reksa dana menjadi salah satu pilihan karena dana investasi dikelola oleh profesional yakni manajer investasi dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Terdapat beberapa langkah yang perlu diperhatikan ketika memulai investasi dalam reksadana.

Pertama, tentukan tujuan investasi, apakah kamu ingin mencapai pertumbuhan modal yang signifikan dalam jangka panjang, mencari pendapatan tetap secara teratur, atau mencari keseimbangan antara kedua hal tersebut.

Kedua, pilih manajer investasi yang tepercaya, teliti rekam jejak dan pengalaman manajer tersebut dalam mengelola portofolio investasi.

Terakhir, sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam reksadana tertentu, penting untuk memperhatikan beberapa kriteria kinerja, seperti AUM (Assets Under Management), Sharpe Ratio yang menunjukkan besaran return reksadana dibandingkan risikonya, Expense Ratio yang mengukur efektivitas pengelolaan reksadana, dan kinerja masa lalu (return).

Pahami juga berbagai jenis reksadana yang sesuai dengan profil risiko dan aspirasi keuanganmu.

Misalnya, reksadana pasar uang dengan tingkat risiko minimal untuk investasi jangka pendek, reksadana pendapatan tetap dengan risiko dan imbal hasil yang moderat, serta reksadana saham yang memiliki risiko pasar yang tinggi.

Selain itu, ada juga reksadana campuran yang menggabungkan instrumen pasar uang, obligasi, dan saham, cocok untuk tujuan investasi jangka panjang dengan keseimbangan antara pertumbuhan modal dan pendapatan tetap.

BACA JUGA:Kolaborasi Visa dan Western Union, Makin Mudah Kirim Uang 'THR' Lintas Batas

5. Jangan lupa lakukan secara disiplin dan konsisten

Setelah kita membuat anggaran dan mulai berinvestasi melalui reksadana yang kini dapat dilakukan secara berkala rutin setiap bulan dengan modal terjangkau mulai dari Rp 100rb, hal selanjutnya yang perlu diingat adalah jangan biarkan prinsip-prinsip ini hanya berlaku untuk THR saja, ya!

Dengan mengelola keuangan dengan baik setiap harinya secara disiplin dan konsisten, kita dapat membangun kebiasaan yang sehat dalam mengelola uang dan meningkatkan kekayaan kita dari waktu ke waktu.

Kategori :