" Perlu dipastikan ketersediaan (BBM) untuk melayani masyarakat yang melakukan wisata. Kita juga ingatkan pengelola SPBU untuk mengetes kadar air. Operator SPBU juga wajib ikut mengawasi penyaluran BBM, khususnya Jenis BBM Tertentu Solar. Jangan sampai ada penyalahgunaan penjualan JBT Solar melalui Surat Rekomendasi," ujarnya.
BACA JUGA:Airlangga Beberkan Posisi Indonesia di Tengah Konflik Iran dan Israel
BACA JUGA:Mardiono Akui Belum Terima Undangan Untuk Dalam Kabinet Mendatang
Saat pemantauan SPBU di Klaten, Jawa Tengah, Harya melakukan pengecekan dispenser SPBU, untuk melihat apakah dispenser terpasang alat tambahan yang dapat mempengaruhi jumlah volume BBM yang disalurkan ke konsumen.
Selain itu, ia juga mengecek kadar air pada tangki BBM.
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kadar BBM yang tercampur air.
" Jika di tangki timbun ada kandungan airnya, pasta air berubah warna menjadi merah. Kalau warna tetap sama, berarti aman terhadap kandungan air di dalam tangki timbun itu," pungkasnya.
BACA JUGA:Airlangga Ungkap Alasan Undang PPP di Acara Halal Bihalal Golkar
BACA JUGA:Terjebak Macet di Tol saat Arus Balik Lebaran, Hati-Hati Kehabisan Bensin
Saat mendampingi kunjungan, Sales Area Manager Retail Pertamina Patra Niaga (PPN) Yogyakarta Weddy Surya Windrawan menjelaskan, pihaknya selalu memonitor ketersediaan BBM dan menjaganya agar tetap aman.
Hal senada disampaikan SBM PPN Rayon III Yogyakarta Adwiaputra Arma yang menyatakan sangat mendukung kunjungan Anggota Komite BPH Migas untuk memonitor ketersediaan stok BBM pasca lebaran.
(Sabrina Hutajulu)