JAKARTA, DISWAY.ID - Asal usul pelat nomor yang digunakan PWGA, pengendara Fortuner yang viral karena arogan di kawasan Tol Cikampek diungkap.
Pelat nomor itu berasal dari kakaknya berinisial T yang purnawirawan perwira tinggi TNI atau jenderal.
"Kakaknya itu pada saat masih aktif sampai dengan pensiun diberikan lah pelat nomor dinas itu. Sebenernya yang menggunakan kan kakaknya itu," kata Kanit 2 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Anggi Fauzi Hasibuan kepada awak media.
BACA JUGA:Gawat, Pengendara Fortuner Buang Barbuk Pelat TNI Palsu Disuruh Kakaknya yang Purnawirawan
"Cuman walaupun nomor pelat dinas itu harus ada perpanjangan siapa bukti setelahnya. Nah kakaknya itu hanya bisa teregister di mabes TNI dia hanya bisa menggunakan sampe 2018. Lalu pada 2019 itu dilakukan pemutihan pelat nomor dinas itu," tambahnya.
Kemudian pada 2020, pelat nomor itu berubah register nama pengembannya.
"Jadi tahun 2020 Pak Asep Adang ini dosen di Unhan, diberikan dia nomor dinas oleh mabes TNI itu," jelasnya.
"Kan tadi saya bilang nomor yang dipakai oleh salah satu salah kerabat pelaku ini. Itu kan sudah dihapus tahun 2019. Nah diterbitkan lagi oleh Mabes TNI tapi dengan nama Pak Asep tersebut serta jenis kendaraan yang berbeda," imbuhnya.
Sebelumnya, kakak pengendara Fortuner yang viral karena gunakan plat TNI palsu dan bertindak arogan di Tol Cikampek disebut menyuruh PWGA membuang plat itu.
Anggi menyebut kakaknya berinisial T yang merupakan purnawirawan TNI tinggi menyuruh PWGA membuang plat tersebut.
"Kemudian dia menelepon, menelepon kakaknya dia, kakaknya dia ini ada inisial D, purnawirawan TNI, purnawirawan tinggi TNI," sebutnya.
"Kemudian dia ngakuin ininya lah dia sempat ribut terus ada yang memviralkan dia dan sekarang dia sudah viral di salah satu medsos, kemudian kakaknya dia ini mengarahkan dia, kamu pake ini ini terjadi kan seperti itu, buang saja plat nomor, atas dasar itu dia buang pelat nomor," sambungnya.
Sementara, Anggi membeberkan plat itu dibuang di kawasan Lembang, Bandung.
"Plat TNI nya sudah dibuang di daerah Lembang dan sekarang masih dicari anggota di sekitar lokasi di lembang. anggota lagi mengarah ke sana," bebernya.