BACA JUGA:Israel Serang Balik Iran, Gedung Putih: 'No Comment'
BACA JUGA:Mundur dari Kerajaan Inggris, Pangeran Harry Kini Resmi Jadi Warga AS
Amunisi berkeliaran Shahed-136 pada dasarnya adalah rudal jelajah berbiaya rendah yang juga dapat digunakan sebagai umpan untuk menghabiskan rudal pertahanan udara musuh yang berharga dan mahal.
Jadi, apakah pesawat tersebut mengenai target yang dituju atau ditembak jatuh, hal ini akan menjadi win-win solution bagi operatornya.
Beratnya hanya 200 kilogram dan dilengkapi dengan hulu ledak serbaguna seberat 50 kilogram yang cukup kecil namun efektif.
Sama seperti keluarga rudal balistik hipersonik Fattah yang menunjukkan puncak kemajuan teknologi Iran, saya yakin Shahed-136 menunjukkan kecerdikan Iran dalam merancang senjata yang ampuh, alat yang sempurna untuk perang gesekan.
Iran menggunakan operasi ini tidak hanya untuk membalas dendam atas pembunuhan jenderal mereka tetapi juga untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam melakukan serangan kompleks berskala besar jauh dari perbatasan mereka dengan sempurna, sebuah kemampuan yang hanya dimiliki oleh sedikit negara.
BACA JUGA:Mengenal Profil Ali Khamenei, Pemimpin Iran yang Disebut Sebagai Keturunan Nabi
BACA JUGA:Iran Bersiap Gunakan Nuklir, Ubah Strategi Hadapi Israel
Sebelum Operasi Janji Sejati, dan selama bertahun-tahun, Zionis bangga memiliki perisai yang tidak dapat ditembus sambil menargetkan roket-roket Palestina dan Lebanon yang sederhana dan sederhana.
Mitos tersebut kini telah hancur., dan awalnya, dan seperti yang diduga, mereka dengan histeris menyangkal adanya amunisi Iran yang berhasil lolos, namun banyak video yang diambil dari sorakan warga Palestina memaksa mereka untuk mengubah narasi mereka dan mengakui “kerusakan kecil” yang disebabkan oleh pihak Iran.
Rezim Zionis mengumpulkan semua aset dan teman-temannya, namun Iran berhasil melewatinya, bahkan setelah memberikan pemberitahuan 72 jam.
Menurut perkiraan mereka sendiri, Zionis membakar rudal pertahanan udara senilai USD 1,33 miliar, sementara sponsor Barat diyakini menghabiskan jumlah yang sama.
Selain itu, dapat diasumsikan bahwa Iran dan Rusia, antara lain, sudah memiliki stasiun intelijen sinyal (SIGINT) dalam jarak dekat dan telah mengumpulkan data berharga.
BACA JUGA:Kocak! Aksi Bom Bunuh Diri Kedutaan Iran di Paris Gagal, Pelaku Lupa Bawa Bomnya
BACA JUGA:Pembom Tu-22M3 Rusia Ditembak Jatuh, Usai Melaksanakan Misi Tempur di Ukraina