Israel Serang Balik Iran, Gedung Putih: 'No Comment'
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken saat Konferensi Pers di Tel Aviv, Israel pada Selasa, 9 Januari 2024. -Evelyn Hockstein-Pool Photo via AP
JAKARTA, DISWAY.ID - Israel melakukan serangan terhadap Iran pada Jumat pagi, 19 April 2024 kemarin.
Seorang pejabat Israel mengatakan serangan balik itu sebagai pembalasan atas rentetan rudal dan drone yang diluncurkan Iran akhir pekan lalu.
Tidak jelas dampak apa yang ditimbulkan dari serangan tersebut, namun pejabat tersebut, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya untuk membahas masalah militer yang sensitif.
Ia mengatakan bahwa serangan tersebut dimaksudkan untuk memberi sinyal bahwa Israel memiliki kemampuan untuk melakukan serangan di wilayah Iran.
BACA JUGA:Mengenal Profil Ali Khamenei, Pemimpin Iran yang Disebut Sebagai Keturunan Nabi
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken menolak berkomentar apakah Washington telah diperingatkan tentang serangan tersebut.
Akan tetapi ia menekankan bahwa "Amerika Serikat tidak terlibat dalam operasi ofensif apa pun," ucapnya dikutip dari laman The Washington Post.
Pejabat AS di berbagai lembaga pemerintah mengatakan bahwa pemerintahan Biden menginstruksikan mereka untuk tidak berbicara secara terbuka mengenai serangan tersebut.
Serangan Israel terhadap Iran dikalibrasi dengan hati-hati setelah perpecahan internal dan tekanan AS
Serangan nyata Israel terhadap Iran setelah berhari-hari kebimbangan tidaklah besar dan tampaknya disesuaikan untuk mengurangi risiko perang besar, bahkan jika fakta bahwa hal itu terjadi menghancurkan tabu serangan langsung yang dilanggar Teheran beberapa hari sebelumnya.
Dilansir dari laman Reuters, Kabinet perang Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada awalnya menyetujui rencana serangan pada Senin malam di dalam wilayah Iran untuk merespons secara paksa rudal dan drone dari Iran pada Sabtu lalu, tetapi menundanya pada menit-menit terakhir, kata tiga sumber yang mengetahui situasi tersebut.
BACA JUGA:Iran Bersiap Gunakan Nuklir, Ubah Strategi Hadapi Israel
Pada saat itu, kata sumber tersebut, tiga anggota kabinet perang yang mempunyai hak suara telah mengesampingkan tanggapan yang paling drastis – serangan terhadap situs-situs strategis termasuk fasilitas nuklir Iran yang kehancurannya hampir pasti akan memicu konflik regional yang lebih luas.
Menghadapi perpecahan kabinet dan peringatan keras dari para mitra termasuk Amerika Serikat dan negara-negara Teluk untuk tidak melakukan eskalasi, dan menyadari perlunya menjaga opini internasional tetap berpihak pada Israel, rencana untuk membalas kemudian ditunda dua kali, kata sumber tersebut.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: