Hardiknas 2024, Ini Daftar Kurikulum di Indonesia dari Awal Hingga Kurikulum Merdeka

Kamis 02-05-2024,10:15 WIB
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Editor : Marieska Harya Virdhani

JAKARTA, DISWAY.ID – Hari Pendidikan Nasional 2024 menjadi momen menarik untuk mengingat perjalanan panjang berbagai Kurikulum yang pernah diterapkan dalam sistem Pendidikan nasional.

Kini, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi menerapkan Kurikulum Merdeka dalam Merdeka Belajar.

Bagaimana sejarah Kurikulum di tanah air?

Dikutip dari laman resmi Kemendikbudristek, Kurikulum merupakan hal yang penting dalam dunia pendidikan sebagai pedoman ajar guru dan siswa.

BACA JUGA:Wakil Kepsek: Tak Ada Lagi Guru Galak dan Arogan di Kelas Berkat Kurikulum Merdeka

Tanpa adanya kurikulum yang tepat, para peserta didik tak akan memperoleh target pembelajaran yang sesuai.

Seiring berkembangnya zaman, kurikulum juga mengalami perubahan. Perubahan Kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan pelajar di zamannya masing-masing.

BACA JUGA:Isi Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 Lengkap, Pramuka Tetap Wajib Ada di Kurikulum Merdeka

Daftar Kurikulum di Indonesia

1. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Tahun 2004

Kurikulum 2004 atau lebih dikenal dengan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) adalah perpaduan antara pengetahuan, keterampilan, nilai serta sikap yang ditunjukkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.

KBK mempunyai ciri ciri yang menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal, berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman.

Lalu pada kegiatan belajar menggunakan pendekatan metode bervariasi. Sumber belajar bukan hanya dari guru, melainkan juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.

BACA JUGA:Kemendikbudristek Tegaskan Ekstrakurikuler Pramuka Tidak Dihapus dalam Kurikulum Merdeka, Pahami Isi Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024

2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006

Kurikulum 2006 ini dikenal dengan sebutan "Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)". Tidak hanyak yang berbeda dari Kurikulum 2004, mulai dari tinjauan dari segi isi, proses pencapaian target kompetensi pelajaran oleh siswa hingga teknis evaluasi

Perbedaan dengan kurikulum 2004 tertera pada kewenangan dalam penyusunanya, yaitu mengacu pada jiwa dari desentralisasi sistem pendidikan Indonesia.

Pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar.

Guru dituntut mampu mengembangkan sendiri silabus dan penilaian sesuai kondisi sekolah dan daerahnya.

BACA JUGA:Ekstrakurikuler Pramuka Dihapus, Benarkah? Kurikulum Merdeka Jadi Sorotan

3. Kurikulum 2013 (K-13)

Kunikulum 2013 merupakan pengganti dari Kurikulum 2006 (KTSP).

Pada Kurikulum 2013 ini memiliki 3 aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap perilaku.

Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan.

Materi yang dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn dan beberapa materi lain, sedangkan materi yang ditambahkan adalah materi Matematika.

Pada Kurikulum ini guru diharapkan dapat mendorong siswa untuk melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengomunikasikan apa yang telah siswa pahami setelah menerima materi pembelajaran.

Kemudian untuk siswa itu sendiri, diharapkan dapat memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar, kemampuan interpersonal, antar personal, dan memiliki kemampuan berpikir kritis.

BACA JUGA:Benarkah Harus Tambah Biaya dalam Implentasi Kurikulum Merdeka di Sekolah? Ini Faktanya

4. Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka diluncurkan Mendikburistek pada Februari 2022 lalu sebagai salah satu program Merdeka Belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Kurikulum Merdeka berfokus pada materi yang esensial dan pada pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila sendiri terdiri atas nilai-nilai

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi, Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat sesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik,

Proyek untuk menguatkan pencapaian Profil Pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh Kemendikbudristek.

Proyek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.

Sekolah yang melaksanakan Kurikulum Merdeka akan melalui beberapa tahapan implementasi, yaitu tahap Mandiri Belajar, kemudian Mandiri Berubah, lalu terakhir Mandiri Berbagi.

Kurikulum Merdeka secara resmi diluncurkan tahun 2024 setelah dalam 4 tahun terakhir merupakan masa sosialisasi pada satuan pendidikan atau sekolah.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berupaya mendorong peningkatan kualitas pembelajaran bagi semua murid.

Salah satu bagian penting dalam mewujudkan hal ini adalah kurikulum yang menjawab tantangan zaman yang terus berkembang.

Untuk itu, Kemendikbudristek menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah. Regulasi ini menjadi payung hukum bagi implementasi Kurikulum Merdeka.

Kategori :