Wakil Kepsek: Tak Ada Lagi Guru Galak dan Arogan di Kelas Berkat Kurikulum Merdeka
Suasana belajar di kelas saat Kurikulum Merdeka-Berbagai daftar Kurikulum di Indonesia-Kemendikbudristek
JAKARTA, DISWAY.ID - Kurikulum Merdeka sudah resmi diimplementasikan mulai tahun 2024.
Sejumlah guru dan kepala sekolah menceritakan bagaimana implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah masing-masing.
Salah satunya, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMAN 4 Pangkalpinang yang juga merupakan seorang Calon Guru Penggerak, Eldawati.
Dia mengungkapkan bahwa banyak perubahan yang sudah terjadi di sekolah tersebut sejak diterapkannya Kurikulum Merdeka.
Hal pertama yang paling menonjol adalah tidak memaksakan anak untuk dapat menguasai semua mata pelajaran.
Ia mengungkapkan sebelum menggunakan Kurikulum Merdeka sekolah dituntut mendongkrak nilai akademik setiap anak tanpa terkecuali.
BACA JUGA:Isi Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 Lengkap, Pramuka Tetap Wajib Ada di Kurikulum Merdeka
“Penerapan Kurikulum Merdeka memberikan kesadaran bahwa setiap anak itu cerdas, berbakat, dan istimewa di bidang mereka masing-masing. Misalnya, ada murid kami yang yang menjadi atlet, kami fokus pada potensi anak tersebut tapi tidak menuntut nilai akademik baik. Kini tidak ada lagi guru otoriter, memaksakan kehendak pada anak, tidak ada juga guru menghukum anak,” terang Elda.
Ia mengakui bahwa sebagian besar murid di sekolahnya datang dari latar sosial ekonomi beragam.
Tantangan pertama adalah ketika ingin mengubah cara pandang murid-murid tersebut agar dapat percaya diri dengan kemampuan mereka, meskipun dengan kondisi sosial ekonomi mereka.
Elda menilai bahwa Kurikulum Merdeka telah memfasilitasi keragaman ini, dengan memberikan kesadaran pada semua, bahwa semua proses di luar kelas juga adalah belajar.
Elda menjelaskan, selain perubahan cara pandang, kolaborasi, dan keterbukaan, Kepala sekolah juga sangat mendukung implementasi Kurikulum Merdeka.
Mulai dari awal mengadopsi Kurikulum Merdeka, kepala sekolah mengundang kepala sekolah yang telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sehingga para guru mendapat pemahaman yang baik. Kepala sekolah juga mendorong guru untuk belajar ke tempat lain yang sudah melakukan praktik baik.
Berbagai upaya berbuah manis karena kini sekolahnya juga menjadi sister school dengan SMA Negeri 5 Yogyakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: