Maka dari itu sebagai solusi dari sudut pandang Nil Maizar, ke depannya Timnas Indonesia harus bisa mencari putra bangsa sendiri yang bermain bagus.
Bisa jadi pemain tersebut memang berasal dari Liga 1 Indonesia, atau perlu menambah pemain diaspora (keturunan) lagi.
"Karena di pertandingan seperti kita melawan Uzbekistan U-23 kemarin, kita enggak punya lagi (pemain bagus yang stabil), ketika melawan Irak kita enggak punya lagi," tuturnya.
"Saat Irak mengganti pemain intinya dengan pemain cadangan (pengganti), permainannya tetap seperti biasa bahkan lebih gila lagi itu Irak, juga Uzbekistan," lanjutnya.
BACA JUGA:STY Menggerutu Masalah Wasit, Tetap Yakin Timnas Indonesia U-23 Rebut Tiket Olimpiade Paris 2024
Pelatih berusia 54 tahun itu mengakui saat ini Timnas Indonesia tidak memiliki pemain yang satu kelas seperti Justin Hubner dan pemain keturunan lainnya.
Jadi ia menyarankan adanya evaluasi dari PSSI untuk mencari pemain-pemain yang berkualitas dan punya mentalitas yang bagus meski memang tidak mudah mendapatkannya.
Sejumlah netizen di media sosial TikTok merasa setuju dengan apa yang dikatakan oleh Nil Maizar soal harus adanya pemain keturunan berkualitas tinggi masuk ke dalam skuad STY.
"Lah ini baru pengamat, ngerti bola"
"Nil Maizar sudah tahu pusingnya latih Timnas dengan pemain Liga 1"
"Nil Maizar yang gagal aja berpikiran maju"
"Contoh pengamat yang pernah terjun langsung di lapangan"
Jadi apa sih yang dimaksud dengan pemain diaspora itu?
Diaspora merupakan istilah untuk menggambarkan individu-individu yang tinggal di luar negeri dan menjalani kehidupan di tempat yang bukan tanah airnya.
Mereka meninggalkan negara asalnya dengan berbagai tujuan, seperti mencari karir, meningkatkan pendidikan, atau mencari penghidupan yang lebih baik secara ekonomi.