Tujuan dari proyek tersebut untuk mengembangkan panduan praktik yang terbaik dalam memanajemen penyakit asma.
BACA JUGA:Panduan Lengkap Peringatan Hari Santri 2023 Termuat di SE Kemenag, Berikut Logo Hingga Temanya
BACA JUGA:Peringatan Hari Buruh: Presiden KSPSI Ditunjuk Sebagai Staf Ahli Kapolri
Tidak hanya itu, mereka juga membahas berbagai macam isu mengenai pengelolaan asma, seperti diagnosa gejala, pengobatan dan pencegahan.
Cara Pengobatan dan Pencegahan Penyakit Asma
Mengutip dari Halodoc, para pengidap asma masih perlu disiplin dalam menjalani pengobatan dengan dokter supaya asma tetap terkendali.
Namun, pengobatannya ini juga bisa disesuaikan dengan kondisi tiap pasien.
Tujuannya supaya bisa meredakan gejala, mencegah kekambuhan gejala, dan mengurangi pembengkakan dan penyempitan saluran pernapasan.
BACA JUGA:Peringati Hari Raya Nyepi, BRI Peduli Bagikan Bantuan Sembako di Bali
Di samping melakukan pengobatan, penderita asma juga perlu menghindari hal-hal yang dapat memicu kekambuhan.
Biasanya, dokter akan menyarankan atau merekomendasikan inhaler sebagai pengobatan ketika gejala asma muncul.
Tetapi, penggunaan inhaler juga bisa berpotensi menyebabkan efek samping untuk penderita asma.
Jika terjadi serangan asma dengan gejala yang makin parah, walau sudah melakukan penanganan dengan bantuan bobat atau inhaler, maka perlu tindakan medis di rumah sakit.
Pasalnya, penyakit tersebut juga bisa membahayakan nyawa si pengidapnya.
BACA JUGA:Sejarah Hari Tembakau Sedunia 31 Mei