Kemudian, di Olimpiade 2020 Tokyo sebagai CdM Kontingen Indonesia. Makanya tidak mengherankan bila Rosan ingin melahirkan medali emas di penampilan ketiga angkat besi asuhannya di olimpiade.
Dalam mempersiapkan para lifter ke Paris, Rosan menyatakan, semuanya berjalan dengan baik. Disiplin atlet sangat tinggi dalam Pelatnas yang digelar di Komplek Marinir, Kwini, Jakarta Pusat.
Selain itu, PB PABSI juga menyertakan ahli gizi dan psikolog untuk mendukung persiapan para atlet.
Untuk mendukung sukses misi memecahkan telor emas di Paris, Rosan merencanakan akan mengirim atlet lebih dulu ke Paris untuk penyesuaian iklim dan pengenalan medan pertandingan.
“Pada olimpiade sebelumnya memang selalu kita berangkat lebih dulu untuk penyesuaian ini. Rencana ke Paris nanti juga demikian,” ucap Rosan.
Menurut Rosan, angkat besi merupakan salah cabor prioritas baik untuk level Asia Tenggara hingga dunia. Selama ini angkat besi mendapat full support dari Kemenpora, KONI Pusat, NOC dan stakeholders lainnya.
Selain melakukan pembinaan berkesinambungan, Rosan menyatakan, PB PABSI aktif menyiapkan generasi pelapis untuk regenrasi atlet.
Dalam program Pelatnas PABSI sebanyak 60% akan diberikan kepada para atlet junior dan 40% atlet senior.
"Dalam setiap keikutsertaan di olimpiade, kita selalu meraih medali, baik perak dan perunggu. Dan, insha Allah di Olimpiade 2024 Paris mendatang kita memiliki kesempatan meraihm edali emas untuk pertama kali," harapnya.