Masalah yang jadi sorotan adalah karena sasis dan bodi bus tidak sesuai peruntukannya.
Terungkap bahwa sasis bus Putera Fajar menggunakan model jadul keluaran 2006 pabrikan Hino.
Kemudian sasis tersebut sudah mengalami berbagai perombakan bodi.
BACA JUGA:Katalog Promo JSM Alfamart Hari Ini 19 Mei 2024, Diskon Murah Popok Bayi Mulai Rp39 Ribuan
Kondisi terakhir bus tersebut menggunakan bodi Jetbus 3+ High Decker (HD) milik karoseri Adi Putro.
Padahal terungkap, sejatinya sasis Hino 2006 itu pertama kali menggunakan bodi Discovery dari karoseri Laksana.
Secara dimensi bodi Discovery milik Laksana dan Jetbus 3+ HD milik Adi Putro sangat jauh berbeda.
Selain itu akopansi bus meningkat dari sekitar 34 kursi penumpang menjadi 50 kursi penumpang setelah menggunakan bodi Jetbus 3+ HD.
BACA JUGA:Salim Said Meninggal Dunia, Mahfud MD Ungkap 'Sekelumit' Kenangan di Era Gus Dur
BACA JUGA:Ngilu! Pria di Tiongkok Tewas Gara-gara Melakukan Latihan Aneh 'Menggantung Dagu'
Secara tak lansung sasis tersebut dipaksa membawa beban berlebih, di atas rata-rata.
11 Korban Meninggal Dunia
Seperti diketahui kecelakaan bus Putera Fajar yang membawa puluhan siswa dan guru SMK Lingga Kencana menewaskan 11 korban.
Korban meninggal dunia termasuk siswa dan seorang guru dalam peristiwa yang terjadi kawasan Ciater, Subang.
Adapuna penyebab kecelakaan bus study tour SMK Lingga Kencana itu diduga karena rem blong.