JAKARTA, DISWAY.ID - Indonesia berada di urutan kedua negara dengan kasus malaria terbesar di Asia, tepat setelah India.
Dengan total kasus 418.546 pada 2023, Nusantara menyumbang sekitar 2 persen dari beban negara malaria secara global.
Sedangkan negara dengan kasus malaria tertinggi adalah Afrika dengan jumlah sekitar 233 juta (94%) kasus pada 2022.
"Afrika mengambil 90 persen kasus di dunia, setelah Afrika lalu India dan Indonesia," ungkap Plh. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Hellen Dewi Prameswari, MARS pada Senin, 27 Mei 2024.
BACA JUGA:Malaria Knowlesi Kini Mulai Serang Manusia, Awalnya Hanya Diidap Kera
Selain itu, Indonesia juga menjadi salah satu dari 9 negara endemik malaria di wilayah Asia Tenggara.
Untuk diketahui, terdapat beberapa jenis malaria yang tersebar di Indonesia, di antaranya, malaria falsiparum, malaria vivaks, malaria malariae, malaria knowlesi, dan malaria ovale.
"Terbanyak malaria falsiparum dan malaria vivaks," imbuhnya.
BACA JUGA:Tema Hari Malaria Sedunia 2024, Ini Pesan WHO untuk Ibu Hamil dan Anak
Di samping itu, Hellen mengungkapkan bahwa jenis malaria knowlesi yang sebelumnya menjangkit kera mulai menyerang manusia.
"Karena adanya pembukaan hutan yang tadinya nyamuk malaria knowlesi ada di tengah hutan, tubuh kera, karena kita sekarang manusia mulai membuka hutan, sehingga malaria knowlesi mulai ditemukan di manusia," papar Hellen.
Lebih lanjut, terdapat tiga wilayah endemis malaria di Indonesia, mulai dari Papua, NTT, hingga Kalimantan Timur.
Hellen menyebut bahwa 92 persen kasus malaria tercatat di tanah Papua.
BACA JUGA:Indonesia Wakili Asia Tenggara Cari Solusi Atasi HIV, TBC, dan Malaria
"Dari 3 juta penduduk Papua, hampir 300 ribu tertular malaria. Ini merupakan masalah besar yang harus kita tanggulangi bersama," tuturnya.