Indonesia Wakili Asia Tenggara Cari Solusi Atasi HIV, TBC, dan Malaria

Indonesia Wakili Asia Tenggara Cari Solusi Atasi HIV, TBC, dan Malaria

Indonesia Tuan Rumah Asia Tenggara-mengatasi dan mencari solusi penyakit HIV, Malaria-Freepik

JAKARTA, DISWAY.ID - Indonesia menjadi tuan rumah pada pertemuan anggota dewan Global Fund se-Asia Tenggara.

Sebanyak 9 negara yang mengikuti pertemuan tersebut terdiri atas tiga negara Asia Tenggara, yakni Indonesia, Thailand, dan Timor Leste, dan enam negara Asia Selatan, yakni Bangladesh, Bhutan, India, Maldives, Nepal, dan Sri Lanka.

Pertemuan tersebut membahas sejumlah hal, yakni situasi terkini HIV, TBC, dan Malaria, rencana advokasi di Board Meeting ke-51 Global Fund, di Jenewa, Swiss, pada April 2024. 

BACA JUGA:Mayoritas Penderita HIV/AIDS di Tangsel Adalah Laki Laki

Diskusi juga meliputi pembahasan tentang penularan kasus antarnegara, terutama malaria, sustainabilitas, dan transisi anggaran Global Fund ke pembiayaan oleh APBN masing-masing negara.

Indonesia, yang akan menjadi Board Member Global Fund mewakili Asia Tenggara pada periode 2024-2026, dapat memperkuat peran di kesehatan global.

Wakil Menteri Kesehatan RI Prof Dante Harbuwono, sebagai alternate board member, dalam sambutannya menyampaikan, sebagai bagian dari kepemimpinan konstituensi bertugas mendukung anggota dewan dan mengatasi berbagai kesulitan.

Namun, ia juga menyampaikan, tugas tersebut tidaklah mudah.

BACA JUGA:Temukan dan Obati Pasien TBC, Gencar Lacak Kontak Erat

“Seperti orang bijaksana pernah berkata, “rasanya tidak mungkin sampai selesai”. Namun, saya bertekad bahwa saya bisa melakukannya bersama kalian semuanya, dan saya juga tahu bahwa semuanya selalu hadir dan saling mendukung,” kata Prof. Dante.

Prof. Dante melanjutkan, upaya yang dilakukan selama ini telah memberikan hasil yang sangat baik.

Sejak 2022, program dengan dukungan dari Global Fund telah mengalokasikan hampir 100.000 terapi antiretroviral bagi pengidap HIV, 200.000 paket pengobatan bagi penderita TBC, dan sebanyak 4,4 juta kelambu untuk keluarga.

“Perjalanan kita masih jauh. Kami berdiri pada saat kritis untuk memajukan misi menghilangkan tiga penyakit dengan siklus hibah Global Fund yang baru. Kami memiliki peluang untuk memperluas cakupan untuk deteksi, pengobatan, dan pencegahan yang lebih penting, kita juga bertugas untuk menyeimbangkan anggaran dari sumber domestik,” kata Prof. Dante.

“Saat perjuangan melawan tiga penyakit tersebut telah berlangsung selama beberapa dekade, kita harus percaya bahwa kita akan mampu mencapai garis finish dalam waktu dekat. Tekad dan koordinasi yang baik adalah suatu hal yang sangat penting untuk meraih kemenangan tersebut,” kata Prof. Dante.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kemenkes