Tim Monitoring Haji Apresiasi Inovasi Daker Madinah Dirikan Klinik Kesehatan Satelit

Jumat 31-05-2024,20:00 WIB
Reporter : Tomy Gutomo
Editor : Tomy Gutomo

MADINAH, DISWAY.ID – Seluruh jamaah haji gelombang I di Madinah saat ini sudah bergeser ke Makkah untuk menyambut puncak haji 1445 H. Tim monitoring dan evaluasi (Monev) haji yang berada di Madinah mengapresiasi kinerja petugas haji di daerah kerja Madinah. 

Salah satu yang diapresiasi adalah adanya inisiatif membuat klinik kesehatan satelit di sektor. Ada 5 sektor di Madinah, yakni sektor 1, 2, 3, 4, 5, dan sektor khusus Nabawi . Kantor sektor itu berada di salah satu hotel tempat jamaah haji menginap.

Jadi, klinik kesehaan sektor ini ibaratnya Puskesmas. Sedangkan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) itu ibarat rumah sakit. 

"Kami mengapresiasi inovasi ini. Bahwa ada inisiasi untuk melayani jemaah (haji) lebih dari rutinitas tahunan. Ada inovasi-inovasi baru terkait nyawa dan kesehatan. Mudah-mudahan ini menjadi uswatun hasanah bagi yang lain," ujar anggota Tim Monev Haji Profesor Masnun, saat mengunjungi Klinik Kesehatan Sektor di Hotel Abraj Tabah di Madinah, Jumat, 31 Mei 2024. 

BACA JUGA:22 WNI Akhirnya Dideportasi dan Di-banned 10 Tahun oleh Arab Saudi

BACA JUGA:Jamaah Haji Bisa Dengarkan Khutbah Jumat di Masjidilharam dan Nabawi dalam Bahasa Indonesia

Profesor Masnun yang juga yang juga rektor Universitas Islam Negeri Mataram itu mengatakan meskipun kecil klinik ini diharapkan memiliki manfaat yang besar. "Walaupun kita tidak berharap bisa terisi setiap hari," ujarnya.


Kepala Pengendalian Petugas (Kadalgas) Hasan Basri Sagala (kiri) dan Kepala Daker Madinah Ali Machzumi. --Media Center Haji

Ia berharap pada kedatangan jamaah gelombang kedua setelah puncak haji, klinik tersebut tetap dipertahankan. "Apapun  prepare yang bagus sehingga sukses hajinya sukses pelaksanaannya, dan sukses petugas yang dirindukan," ujarnya.

Karena itu, kata Masnun, pihaknya akan merekomendasikan klinik skala sektor ini didirikan di sektor-sektor lain. Diharapkan klinik skala sektor ini akan menjadi sebuah kebijakan di massa yang akan datang.

Tim monev melakukan peninjauan bersama Kepala pengendali petugas haji Hasan Basri Sagala. TIm Monev sendiri terdiri dari Prof Dr Masnun (rektor UIN mataram,) Prof Dr Martin Kustati, MPdi (rektor UIN iIam Bonjol, Padang), Prof Dr Ahmad Muzakki (rektor UIN Sunan Ampel, Surabaya), serta Subarja (Karo Keuangan dan BMN), Dr Ahmad Bahiej (Karo Hukum dan KLN).

Kadaker Madinah Ali Machzumi mengatakan, ide awal pendirian klinik ini muncul setelah melihat ada jamaah haji memerlukan perawatan di masing-masing sektor. 

BACA JUGA:Hasil Pemeriksaan 24 WNI Arab Saudi, 22 Jamaah Dibebaskan, Tetap Tak Boleh Masuk Makkah

BACA JUGA:Kapan Waktu Wukuf di Arafah 2024? Cek Tanggalnya di Sini

Menurut Ali, sebenarnya ide pembentukan klinik ini sudah muncul sejak tahun lalu. Idenya klinik didirikan di setiap hotel. Meski begitu, dengan adanya klinik skala sektor ini dan kondisi hotel yang tidak terlalu berjauhan, bisa dimanfaatkan untuk melakukan perawatan pada jamaah yang membutuhkan. "Jamaah yang dalam kondisi sangat darurat bisa langsung ditangani di klinik satelit ini," ujarnya.

Kategori :