BACA JUGA:Jokowi Langsung Tunjuk Pengganti Bambang Susantono yang Mundur Sebagai Plt Kepala Otorita IKN
BACA JUGA:Evaluasi Penerbangan Haji 2024, Garuda Indonesia Terlambat 42 Kali
Biden, yang dukungan awalnya terhadap serangan Israel telah digantikan oleh kecaman terbuka atas tingginya angka kematian warga sipil dalam operasi tersebut, pada hari Jumat menyiarkan apa yang dia gambarkan sebagai rencana tiga fase yang diajukan oleh pemerintah Netanyahu untuk mengakhiri perang.
Proposal gencatan senjata ini juga ditangapi oleh pihak Hamas yang disampaikan oleh Sami Abu Zuhri selaku Pejabat Senior Hamas.
Abu Zuhri menekankan perbedaan signifikan antara pernyataan Amerika dan tindakan yang diambil pemerintah Israel.
Dia menunjukkan bahwa meskipun Hamas setuju dengan pidato Presiden AS Joe Biden baru-baru ini, pemerintah Israel mengabaikannya.
BACA JUGA:Fakta-fakta Chaowalit Thongduang, Buronan Nomor 1 Thailand yang Sembunyi Jadi Warga Aceh
BACA JUGA:Breaking News: Kepala dan Wakil Otorita IKN Mengundurkan Diri Hari Ini
Meskipun demikian, Abu Zuhri mengatakan jika pihaknya tidak akan menyetujui perjanjian yang tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Hamas.
Terdapat beberapa tahapan dalam perjanjian tersebut, di mana tahap pertama mencakup gencatan senjata dan kembalinya beberapa sandera yang ditahan oleh Hamas.
Tahapan berikutnya, di mana kedua belah pihak akan melakukan negosiasi mengenai penghentian permusuhan tanpa batas, serta pembebasan sisa tawanan yang masih hidup.
Sedangkan tahapan berikutnya adalah rencana rekonstruksi besar-besaran di Gaza, dan pengembalian terakhir jenazah para tawanan ke keluarga mereka.