Jamaah Haji Indonesia Sukses Jalani Operasi Jantung di MCC RS King Fahd

Senin 03-06-2024,17:57 WIB
Reporter : Tomy Gutomo
Editor : Tomy Gutomo

MADINAH. DISWAY.ID – Selama 62 tahun, Sutrisno tidak pernah punya keluhan yang terkait dengan jantung. Tak pernah ada gejala apapun.

Tapi pekan lalu, saat di Madinah, jamaah haji asal Temanggung itu mengeluh sesak napas. Dadanya nyeri seperti ditimpa beban berat. Oleh petugas kesehatan, Sutrisno dibawa ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

Oleh dr Kelly Kuswidi Yanto SpJP, dokyer spesialis penyakit jantung di KKHI,  Sutrisno diobservasi dan diberi obat. ”Setelah tiga jam tidak ada perubahan. Langsung kami rujuk ke rumah sakit milik pemerintah Arab Saudi di Madinah,” kata dr Kelly.

BACA JUGA:Evaluasi Penerbangan Haji 2024, Garuda Indonesia Terlambat 42 Kali

BACA JUGA:Harga Dam Buat Jamaah Haji Mulai Rp 2,5 Juta, Daging Dikirim ke Indonesia

KKHI memang menjalin kerja sama dengan rumah sakit pemerintah Arab Saudi. Baik di Madinah dan Makkah. Bahkan juga di Jeddah. Ini untuk mengantisipasi apabila ada jamaah yang memerlukan penanganan darurat yang tidak mungkin dilakukan di KKHI.


Sutrisno dan dr Kelly di Madinah Cardivac Center--Media Center Haji

RS King Fahd memiliki Medical Cardiac Center (MCC). Ahli jantung MCC dan dr Kelly merekomendasikan  dilakukan operasi bypass jantung.

Sutrisno dan keluarganya setuju untuk dilakukan operasi.

 "Prosedurnya  cepat dan mudah," tutur  dr Kelly kepada tim Media Center Haji (MCH) saat mendampingi Sutrisno  di MCC, Minggu, 2 Juni 2024.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah PPIH Ali Machzumi menjenguk Sutrisno pada Minggu. 2 Juni 2024. Kondisi Sutrisno sudah membaik.

”Kemenag dan Kemenkes memang selalu bekerja sama dengan rumah sakit setempat,” kata Ali Machzumi.

BACA JUGA:Dzakwan, Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi Ini Berasal dari Karanganyar

BACA JUGA:Duh, 37 WNI Makassar Ditangkap Polisi Arab Saudi karena Pakai Visa Haji Palsu

Selama bekerja sama, Sutrisno adalah pasien pertama yang menjalani operasi bypass jantung. Biasanya maksimal hanya pasang ring.

Saat divonis jantung, perasaan Sutrisno campur aduk. Istrinya sudah lebih dulu ke Makkah. Jadwal kloternya bergeser dari Madinah ke Makkah tidak mungkin ditunda.

Aturan rumah sakit juga melarang pasien ditunggui. Lebih syok lagi karena harus operasi bypass jantung.

Dokter Kelly yang meyakinkan Sutrisno untuk mau dioperasi. Pertimbangan utamanya karena Sutrisno ingin bisa menjalankan ibadah haji.

 "Ya Allah saya beneran kepikiran, biasanya orang lain itu  kasih kabar gembira ke keluarga saat hajian, saya malah ngabarin keluarga mau operasi,” kata Sutrisno.

Ia merasa bersyukur bisa melewati operasi dengan baik. Menurut Sutrisno, rasa khawatirnya sirna karena pelayanan di KKHI dan MCC sangat profesional.

”Semua cepat tanggap dan sangat membantu,” ujar pensiunan polisi yang gemar berkebun itu.

Ali Machzumi juga memastikan jadwal keberangkatan Sutrisno ke Makkah. Proses pemulihan Sutrisno juga cepat. Hanya saja, Sutrisno diminta tidak beraktivitas terlalu berat dulu agar saat puncak haji benar-benar siap.

Sutrisno kini sudah bisa meninggalkan MCC. Ia masih harus rawat jalan. Untuk sementara ia tinggal di KKHI.

Ia sudah rindu segera bertemu istrinya. Menurut Sutrisno, istrinya mantan pramugari. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai 3 anak.

”Saya pasti akan sehat kalo ketemu istri saya di Makkah Pak. Biasanya kalau sakit gini istri saya yang pijetin, tapi sekarang tidak ada," kata Sutrisno. (*)

Kategori :