Tanggapan Menkes soal Peran AI di Bidang Kesehatan: Perlunya Kecerdasan Berkapasitas Besar

Selasa 04-06-2024,14:38 WIB
Reporter : Annisa Amalia Zahro
Editor : M. Ichsan

JAKARTA, DISWAY.ID-- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan pentingnya peran kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di bidang kesehatan.

Menurutnya, penemuan keilmuan serta perkembangan teknologi yang diiringi dengan revolusi industri akan terus berulang.

BACA JUGA:Samsung Buka Toko Premium Pertama di Indonesia, Tonjolkan Fitur Teknologi AI ke Perabot Rumah Tangga

BACA JUGA:Berkat Teknologi AI, 5 Masalah Rambut Orang Indonesia Bisa Terdeteksi

Tak ketinggalan dengan teknologi di bidang kesehatan yang bisa mengubah peradaban umat manusia ke depannya.

"Saya percaya, teknologi yang muncul, seperti antibodi monoklonal, mRNA, vaksin, terapi genetik, rekayasa genetik, ini akan mengubah umat manusia selamanya," ujar Budi pada sesi talkshow Google AI untuk Indonesia Emas, Senin, 3 Juni 2024.

Lebih lanjut, ia mencontohkan kebutuhan AI dalam bidang kesehatan.

"Neuron seperti sistem kontrol dalam sistem saraf. Manusia memiliki 886 miliar neuron dan sebagian besarnya berada di otak," paparnya.

BACA JUGA:Dorna Bakal Segera Rilis Game MotoGP 2024, Dengan Teknologi AI dan Ada Fitur Bursa Transfer Pembalap

BACA JUGA:Teknologi AI Bantu Petugas Ambulans Selamatkan Nyawa Pasien Lebih Banyak

Selain itu, tubuh manusia juga terdiri dari 30 triliun sel dan 37 triliun mikrobioma.

"Jadi jika ingin memahami cara kerja tubuh manusia, mana yang sehat dan tidak, Anda harus melakukan permutasi dan kombinasi besar-besaran dari 3 miliar DNA, 86 miliar neuron, 30 triliun sel, dan 37 triliun mikrobioma," terangnya.

Tak ayal, Budi menyebut bahwa studi kesehatan ini memerlukan kecerdasan buatan berkapasitas besar.

Ia pun membandingkan dengan penerapan menggunakan metode empiris biasanya.

"Bayangkan jika Anda menggunakan metode empiris biasa untuk mempelajarinya? Anda memerlukan kecerdasan buatan berkapasitas besar."

Kategori :